Meksiko Bersiap
Secara terpisah, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, juga memerintahkan tarif pembalasan sebagai tanggapan terhadap keputusan AS. Dalam postingan panjangnya di X, Sheinbaum mengatakan pemerintahnya mengupayakan dialog daripada konfrontasi dengan mitra dagang utamanya di utara, namun Meksiko terpaksa merespons dengan cara yang sama.
“Saya telah menginstruksikan menteri perekonomian saya untuk menerapkan rencana B yang telah kami kerjakan, yang mencakup langkah-langkah tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko,” tulis Sheinbaum, tanpa merinci barang-barang AS apa yang akan menjadi target pemerintahannya.
Selama beberapa dekade, AS dan Meksik ini telah menyaksikan pertumbuhan perdagangan lintas batas, termasuk dari industri otomotif yang sangat terintegrasi, serta sejumlah besar minyak mentah, gas alam, dan bahan bakar kendaraan yang bergerak ke dua arah.
Ada juga perdagangan pertanian yang berkembang pesat. Meksiko mengirimkan produk segar dalam jumlah besar ke utara, termasuk alpukat dan tomat, sementara petani AS memasok jagung dan biji-bijian lainnya dalam jumlah besar ke pembeli Meksiko.
Secara keseluruhan, Amerika Serikat sejauh ini merupakan pasar luar negeri terpenting bagi Meksiko, dan pada 2023 Meksiko mengambil alih posisi China sebagai tujuan utama ekspor AS.
Baca Juga
Meksiko telah mempersiapkan kemungkinan tarif balasan terhadap impor dari AS, berkisar antara 5% hingga 20%, pada daging babi, keju, produk segar, baja manufaktur, dan aluminium, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Industri otomotif pada awalnya akan dikecualikan, kata mereka.
Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard mengatakan pada X bahwa tarif Trump merupakan pelanggaran mencolok terhadap Perjanjian AS-Meksiko-Kanada atau U.S.-Mexico-Canada Agreement.
“Rencana B sedang berjalan,” kata Ebrard. "Kami akan menang!"
Ekspor AS ke Meksiko berjumlah lebih dari US$322 miliar pada tahun 2023, menurut data Biro Sensus, sementara AS mengimpor produk Meksiko senilai lebih dari US$475 miliar.
Hampir sepertiga produk domestik bruto Meksiko bergantung langsung pada ekspor ke Amerika Serikat, kata direktur analisis ekonomi Grupo Financiero BASE, Gabriela Siller, pada X.
“Dengan tarif universal sebesar 25%, diperkirakan ekspor bisa turun sekitar 12%. Dengan ini, PDB Meksiko bisa turun 4% pada tahun 2025, jika tarif dipertahankan sepanjang tahun,” kata Siller.
Dalam postingannya, Sheinbaum juga menolak tuduhan Gedung Putih bahwa kartel narkoba memiliki aliansi dengan pemerintah Meksiko, yang dianggap sebagai fitnah, sebuah poin yang digunakan pemerintahan Trump untuk membenarkan tarif tersebut.
Trump mengatakan tarif terhadap Meksiko disebabkan oleh kegagalan negara tersebut dalam menghentikan masuknya fentanil, sejenis opioid yang mematikan, ke Amerika Serikat, serta apa yang disebutnya sebagai migrasi yang tidak terkendali.
Sheinbaum memuji rekor pemerintahannya sejak ia menjabat pada bulan Oktober – menyita 20 juta dosis fentanil, selain menahan lebih dari 10.000 orang yang terkait dengan perdagangan narkoba.
"Tindakan AS tersebut merupakan salah satu serangan terberat yang pernah diterima Meksiko dalam sejarah kemerdekaannya,” kata pemimpin kongres partai yang berkuasa di Meksiko, Ricardo Monreal, kepada stasiun penyiaran Milenio.