Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negosiasi Dimulai, Meksiko Pede Bisa Hindari Tarif 30% dari Trump

Pemerintah Meksiko optimistis dapat menghindari ancaman tarif impor baru sebesar 30% dari Presiden AS Donald Trump.
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Meksiko menyatakan optimistis dapat menghindari tarif impor baru sebesar 30% yang diancamkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seiring telah dimulainya pembicaraan bilateral untuk meredam potensi dampak terburuk dari kebijakan tersebut.

Melansir Bloomberg pada Senin (14/7/2025), setelah Trump secara terbuka mengumumkan rencana tarifnya melalui media sosial, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menanggapi dengan menyatakan bahwa hampir setiap negara kini menerima surat dari Trump sebagai bagian dari kebijakan proteksionisme global yang dia terapkan. 

Sheinbaum mengatakan timnya telah memulai diskusi dengan pemerintah AS sejak Jumat pekan lalu dan optimistis akan tercapai kesepakatan.

“Kami sudah cukup berpengalaman menghadapi hal-hal seperti ini selama beberapa bulan terakhir. Saya kira kami akan mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS,” ujar Sheinbaum saat meresmikan sebuah klinik di Ensenada, Baja California.

Hubungan AS-Meksiko mengalami ketegangan sejak Juni lalu. Agen perbatasan AS meningkatkan penangkapan imigran, akses peternakan dibatasi akibat wabah screwworm di Meksiko, Jaksa Agung AS Pam Bondi menyebut Meksiko sebagai negara lawan. 

Sementara itu, Departemen Keuangan AS membekukan tiga lembaga keuangan Meksiko yang dituduh terlibat dalam pembiayaan kartel fentanyl. Trump juga mengancam pemberlakuan tarif baru terhadap Meksiko karena dianggap gagal memerangi kartel narkoba. 

Namun, di balik layar, dialog antara pemerintahan Sheinbaum dan Trump terus berjalan. Menurut analis Bloomberg Economics Felipe Hernandez, Meksiko masih berada dalam posisi yang relatif menguntungkan dibandingkan negara lain, dan justru berpotensi mendapat manfaat dari kebijakan proteksionisme AS dalam jangka menengah.

Namun, hal ini bergantung pada apakah AS akan menerapkan tarif 30% terhadap barang-barang yang sebenarnya telah sesuai dengan ketentuan perjanjian dagang USMCA (Amerika Serikat–Meksiko–Kanada). Seorang pejabat AS menyebutkan bahwa ada rencana pengecualian untuk barang-barang tersebut, tetapi situasinya masih dinamis.

Jika Meksiko dan Kanada tetap dikecualikan, maka cakupan tarif Trump di kawasan akan menyempit. Hal ini juga akan menjadi penyelamat bagi sektor-sektor seperti industri otomotif yang sangat bergantung pada pakta dagang USMCA—yang sebelumnya dinegosiasikan ulang oleh Trump saat masa jabatan pertamanya.

Pada Jumat lalu, Meksiko dan AS membentuk gugus tugas bilateral baru untuk membahas isu keamanan, migrasi, dan ekonomi. Dalam pernyataan resmi yang dirilis Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard pada Sabtu melalui platform X, disebutkan tugas utama pertama kelompok ini adalah mencari alternatif atas rencana tarif dan melindungi lapangan kerja di kedua sisi perbatasan.

“Kami menyampaikan kepada gugus tugas bahwa perlakuan ini tidak adil dan kami tidak menyetujuinya,” demikian bunyi pernyataan bersama dari Kementerian Ekonomi dan Kementerian Luar Negeri Meksiko.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa tarif 30% ini berbeda dari tarif sektoral, dan dapat ditingkatkan jika Meksiko melakukan tindakan balasan.

“Meksiko masih belum berhasil menghentikan kartel yang mencoba menjadikan seluruh Amerika Utara sebagai taman bermain perdagangan narkoba. Jika Meksiko berhasil menghadapi kartel dan menghentikan aliran fentanyl, kami akan mempertimbangkan penyesuaian atas surat ini," tulis Trump.

Pada Jumat, Ovidio Guzmán López—putra pemimpin kartel Sinaloa Joaquin “El Chapo” Guzman—mengaku bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba federal dan bersedia bekerja sama dengan jaksa AS. 

Pemerintah AS menyalahkan Kartel Sinaloa atas dominasi dalam perdagangan fentanyl, termasuk impor bahan kimia dari China, produksi pil di Meksiko, dan penyelundupannya ke AS.

Pemerintah AS juga memperpanjang tenggat waktu untuk memutus akses tiga lembaga keuangan Meksiko dari sistem keuangan AS karena diduga terlibat pencucian uang dari hasil perdagangan fentanyl. Dalam langkah ini, AS memuji kerja sama pemerintah Meksiko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper