Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Anjlok, Bapanas Dorong ASN Serap Cabai Petani

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong aparatur sipil negara atau ASN di lingkungan kementerian/lembaga untuk menyerap cabai petani.
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong aparatur sipil negara atau ASN di lingkungan kementerian/lembaga untuk menyerap cabai petani imbas adanya depresiasi harga.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, anjloknya harga cabai di tingkat petani terjadi lantaran adanya panen raya serentak sehingga terjadi kelebihan pasokan.

“Kita akan dorong kepada kementerian lembaga agar para ASN-nya bantu serap dengan berbelanja cabai langsung dari produsen,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).

Sejalan dengan imbauan tersebut, Bapanas telah menerbitkan surat Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas Nomor: 659/TS.02.01/B/10/2024 tanggal 8 Oktober 2024. 

Surat yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia itu menjadi salah satu solusi jangka pendek untuk mengatasi melimpahnya pasokan cabai sekaligus stabilisasi harga cabai.

Selain itu, Arief mengungkap bahwa pihaknya telah menyiapkan skema mobilisasi pangan ke daerah-daerah dengan harga cabai yang tinggi, melalui program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

“Ini ditujukan agar stok pangan yang melimpah di daerah sentra produsen dapat dialihkan ke daerah yang mengalami defisit stok atau harga sedang meninggi,” tutur Arief.

Berdasarkan data Bapanas, realisasi FDP khusus cabai mencapai 36.840 kilogram hingga minggu pertama Oktober 2024. Total 36.840 kilogram cabai ini terdiri dari cabai merah keriting 31.686 kilogram dan cabai rawit merah 5.154 kilogram.

Pelaksanaan FGD cabai ini pun telah dipastikan melalui warkat Direktur SPHP Bapanas Nomor: 1036/TS.02.01/B.2/10/2024 tertanggal 8 Oktober 2024. Surat ini ditujukan kepada Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) dan Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI).

Sebagai informasi, upaya-upaya tersebut merupakan respons pemerintah terhadap keluhan petani cabai. AACI beberapa waktu lalu mengungkap, harga cabai merah besar anjlok bahkan sempat menyentuh Rp3.500 per kilogram hingga Rp4.000 per kilogram lantaran adanya panen raya.

Menurut catatan Bapanas, terdapat tiga daerah sentra cabai yang sedang panen raya dengan total panen mencapai 200 ton per hari. Ketiga daerah ini merupakan penyumbang pasokan cabai merah besar hingga 50% ke pasaran.

Ketiga daerah ini adalah Banyuwangi dengan panen cabai dapat mencapai 100 ton per hari. Lalu, Jember dan Probolinggo masing-masing dapat menghasilkan cabai 50 ton per hari. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), cabai termasuk komoditas sayuran yang jadi penyumbang produksi terbesar pada 2023, yakni cabai besar (10,64%), cabai rawit (10,31%), dan cabai keriting (7,94%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper