Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-Hati, Lonjakan Stok Plastik China Berisiko Jadi Tantangan Pasar Global Baru!

Lonjakan pasokan plastik China berisiko meluap karena lemahnya permintaan domestik dan berisiko menjadi tantangan perdagangan global.
Seorang pekerja China mengatur kepala boneka plastik setelah mengecatnya di sebuah pabrik mainan pada tanggal 17 September 2015 di Xietang, Provinsi Zhejiang, China,/Bloomberg
Seorang pekerja China mengatur kepala boneka plastik setelah mengecatnya di sebuah pabrik mainan pada tanggal 17 September 2015 di Xietang, Provinsi Zhejiang, China,/Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA - Lonjakan pasokan plastik China berisiko meluap lantaran lemahnya permintaan domestik, yang kemudian dapat berubah menjadi tantangan perdagangan baru bagi seluruh dunia. 

Sebagian sektor petrokimia yang tersebar di China beroperasi hanya dengan setengah kapasitas lantaran para produsen mengurangi produksi. Namun, karena industri ini masih terus berkembang, pembatasan ini menjadi semakin sulit dipertahankan.

"Ini adalah contoh lain — setelah baja, panel surya — di mana ketidakseimbangan struktural China jelas meluas ke pasar global," jelas direktur asosiasi di Rhodium Group yang berkantor pusat di New York yang meneliti hubungan AS-China dan kebijakan industri China, Charlie Vest, seperti dikutip dari BloombergSelasa (2/7/2024). 

Untuk diketahui, pabrik-pabrik telah menjamur di sepanjang pantai timur China selama dekade terakhir. Hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan plastik di China dan membantu penyulingan minyak mengatasi penurunan bahan bakar transportasi yang diperkirakan terjadi, seiring dengan maraknya kendaraan listrik. 

Kemudian, volume yang besar dengan permintaan pascapandemi yang lesu mengakibatkan margin keuntungan yang sangat tipis. Namun, perusahaan-perusahaan terus berproduksi, berharap untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada. 

Dengan kesulitan yang dihadapi Negeri Tirai Bambu, mulai dari baterai hingga teknologi energi hijau, China tengah menghadapi situasi kelebihan industri yang dramatis. 

“Kapasitas berlebih pada bahan kimia di China tampaknya merupakan risiko yang kurang diperhatikan di sektor ini,” jelas direktur program Riset Energi China di Institut Studi Energi Oxford, Michal Meidan. 

Adapun, industri di Barat juga tidak mengkhawatirkan volume dan kualitas kelebihan kapasitas yang dapat terjadi. Kini, pabrik-pabrik mengatasi lonjakan pasokan dengan penutupan sementara dan tingkat produksi yang rendah. 

Namun, seiring dengan terus bertambahnya kapasitas produksi, para eksekutif petrokimia dan analis menuturkan bahwa surplus akan tumbuh dalam banyak produk untuk mengubah China menjadi eksportir yang signifikan, dengan seringkali menjual saat terjadi kelebihan pasokan dan berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan yang ada. 

Adapun, boomingnya industri plastik di China telah mengubah industri petrokimia global, dengan perusahaan-perusahaan swasta dan penyuling milik negara menciptakan kekuatan dominan di kala para pesaing di tempat lain tengah melambat. 

"Investasi besar China antara tahun 2020 dan 2027 telah mengubah dinamika pasokan global, yang menyebabkan surplus struktural di Asia dan margin laba yang rendah atau negatif secara terus-menerus," jelas  analis petrokimia utama di Wood Mackenzie, Kelly Cui. 

Konsultan tersebut juga memperkirakan bahwa hampir seperempat kapasitas etilena global berisiko ditutup, walaupun China masih menambah lebih banyak lagi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper