Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap pagu indikatif 2025 yang didapat Kementerian ATR/BPN Rp5,5 triliun. Angka tersebut jauh dari usulan yang disampaikan.
AHY mengungkap, pihaknya telah mengusulkan pagu anggaran Kementerian ATR/BPN 2025 sebesar Rp14,01 triliun. Meski pagu indikatif 2025 jauh di bawah usulan, tapi AHY mengaku sungkan untuk meminta tambahan anggaran ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
"Sebetulnya yang kami usulkan 2025 itu hingga Rp14 triliun, sekali lagi kami menjadi sungkan ketika mengetahui pagu indikatifnya sebesar Rp6,5 triliun," kata AHY dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI, Selasa (11/6/2024).
Dalam paparannya, usulan pagu anggaran yang diusulkan mencapai Rp14 triliun meliputi program dukungan manajemen sebesar Rp5,62 triliun, program pengelolaan dan pelayanan pertanahan Rp8,01 triliun, serta program penyelenggaraan penataan ruang sebesar Rp401,03 juta.
Oleh karena itu, AHY mengaku pagu indikatif yang dianggarkan sebetulnya masih jauh di bawah agenda kerja yang direncanakan bakal dikerjakan pada 2025.
"Pagu indikatifnya Rp6,5 triliun kalaupun tidak [bisa dikabulkan sesuai usulan Rp14 triliun] kami berharap tak terlalu jauh dari yang kami dapat di tahun sebelumnya atau pada 2023," tegas AHY.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, AHY mengungkap pihaknya saat ini tengah mengajukan bantuan pinjaman lunak dari World Bank dengan nilai mencapai US$600 juta atau mencapai Rp9,77 triliun (Asumsi Kurs: Rp16.297).
Adapun, untuk tahun anggaran 2024 sebelumnya AHY sempat meminta tambahan anggaran mencapai Rp675,87 miliar.
Usulan penambahan anggaran tersebut dilakukan karena pagu anggaran 2024 sebesar Rp7,58 triliun dinilai tidak cukup untuk merealisasikan sejumlah target prioritas yang dibidik Kementerian ATR/BPN pada tahun ini.
"Terhadap ketersediaan pagu anggaran 2024, kami tetap berkomitmen untuk fokus dan optimal menjaga target prioritas ATR/BPN. Namun alokasi anggaran tersedia tahun 2024 tidak cukup untuk mencapai target tersebut," jelasnya beberapa waktu lalu.