Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dinilai memiliki potensi untuk mengembangkan perannya dalam rantai pasok industri penerbangan global.
Regional Director of Asia Supply Chain Boeing, Craig Abler menuturkan, sebenarnya Indonesia telah menjadi bagian dalam rantai pasok industri penerbangan dunia.
Dia menuturkan, saat ini Boeing telah memiliki empat pemasok (supplier) komponen pesawat dari Indonesia. Keempatnya adalah PT Dirgantara Indonesia, Pudak Scientific, Collins Aerospace Indonesia, serta Jabil Circuit Indonesia.
"Boeing sudah memiliki pemasok eksisting dari Indonesia dalam sistem produksinya. Jadi, sebenarnya Indonesia sudah memiliki kapabilitas dan daya saing pada industri ini," jelas Abler dalam Media Briefing Boeing di Jakarta pada Senin (10/6/2024).
Abler menuturkan, Indonesia memiliki potensi yang baik untuk berkembang pada sektor penerbangan. Boeing memandang Indonesia dapat menjadi pasar penerbangan terbesar keempat di dunia pada 2037 mendatang dengan potensi pergerakan penumpang sebanyak 390 juta orang.
Seiring dengan hal tersebut, Boeing pun berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing Indonesia pada sektor ini. Country Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami menambahkan kerja sama antara Indonesia dan Boeing sudah terjalin selama sekitar 75 tahun.
Baca Juga
Dia menuturkan, perkembangan pada rantai pasok industri aviasi global tidak hanya berdampak positif ke Indonesia, melainkan juga untuk Boeing dan juga industri secara umum.
"Kami ingin terus berkembang dan melihat bagaimana perusahaan dapat bermitra [dengan perusahaan Indonesia], sehingga memunculkan nilai tambah baik bagi Boeing, Indonesia, dan juga industri penerbangan global," kata Alami.