Bisnis.com, JAKARTA - Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) sedang menyelidiki laporan yang ditujukan kepada Boeing, bahwa perusahaan pesawat tersebut mengabaikan masalah keselamatan dan kualitas ketika memproduksi jet seri 787 dan 777.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/4/2024), Boeing sedang bergulat dengan krisis keselamatan besar-besaran yang telah merusak reputasiny, menyusul ledakan panel udara pada pesawat 737 MAX pada 5 Januari.
Akibatnya, perusahaan ini harus melalui sejumlah tantangan ketika melakukaan perombakan manajemen, lalu langkah regulator AS yang membatasi produksi Boeing, dan pengirimannya turun setengahnya pada bulan Maret.
Tuduhan insinyur Boeing, Sam Salehpour, berasal dari pengerjaan jet berbadan lebar 787 dan 777 milik perusahaan tersebut.
Melalui pengacaranya, Sam mengatakan dia menghadapi pembalasan, seperti ancaman dan pengecualian dari pertemuan, setelah dia mengidentifikasi masalah teknis yang mempengaruhi integritas struktural pesawat tersebut. Dia juga menuding Boeing menggunakan jalan pintas untuk mengurangi hambatan selama perakitan 787.
Sebagai informasi, Boeing menghentikan pengiriman jet berbadan lebar 787 selama lebih dari setahun hingga Agustus 2022 karena FAA menyelidiki masalah kualitas dan kelemahan produksi.
Baca Juga
Pada 2021, Boeing mengatakan beberapa pesawat 787 memiliki shim yang ukurannya tidak sesuai dan beberapa pesawat memiliki area yang tidak memenuhi spesifikasi kerataan kulit. Shim adalah sepotong bahan tipis yang digunakan untuk mengisi celah kecil pada produk manufaktur.
Dalam sebuah pernyataan, Boeing mengatakan pihaknya sepenuhnya percaya pada kualitas 787 Dreamliner. Boeing juga menambahkan bahwa klaim tersebut tidak akurat dan tidak mewakili upaya komprehensif yang telah dilakukan Boeing untuk menjamin kualitas dan keselamatan pesawat dalam jangka panjang.
Salehpour mengamati jalan pintas yang digunakan Boeing untuk mengurangi hambatan selama proses perakitan 787.
“Hal itu memberikan tekanan berlebihan pada sambungan-sambungan utama pesawat, dan tertanamnya puing-puing pengeboran di antara sambungan-sambungan utama pada lebih dari 1.000 pesawat," kata pengacaranya.
Dia mengatakan kepada wartawan melalui telepon pada hari Selasa bahwa dia melihat masalah ketidakselarasan dalam produksi jet berbadan lebar 777 yang diperbaiki dengan menggunakan kekuatan.
“Saya benar-benar melihat orang-orang melompati potongan-potongan pesawat agar sejajar,” katanya.