Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalur LRT Bali Bakal Dibangun di Bawah Tanah, Instran: Biayanya Sangat Mahal

Institut Studi Transportasi (Instran) menilai pembangunan jalur LRT Bali yang direncanakan dibangun di bawah tanah bakal memakan biaya besar
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Institut Studi Transportasi (Instran) turut angkat bicara terkait pembangunan jalur LRT Bali yang direncanakan dibangun di bawah tanah atau underground. 

Direktur Eksekutif Instran Deddy Herlambang menuturkan, pembangunan layanan transportasi publik memang sangat diperlukan di daerah Bali. Dia mengatakan, fasilitas transportasi umum massal ini terutama dibutuhkan untuk mengurai kepadatan di daerah menuju atau dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang kerap mengalami kemacetan parah.

Menurut Deddy, proyek LRT ini sebaiknya tidak dibangun di bawah tanah seperti rencana dalam studi kelayakan (feasibility study) yang ada. Hal tersebut karena pembangunan sistem perkeretaapian di bawah tanah akan memakan biaya yang sangat tinggi.

“Tidak perlu bangun LRT underground karena sangat mahal, kita tidak punya dana cukup. Apalagi sekarang kondisi utang sedang berat,” kata Deddy saat dihubungi, Jumat (7/6/2024).

Deddy mengatakan, pembangunan jalur LRT Bali yang sejajar dengan permukaan tanah (at grade) atau layang (elevated) masih memungkinkan dilakukan dengan memenuhi peraturan di daerah tersebut.

Dia mencontohkan, jalur layang LRT dapat dibangun dengan ketinggian maksimal 15 meter. Adapun, peraturan adat Bali menyebut bangunan tidak diperbolehkan melebihi 15 meter.

Namun, menurutnya jalur LRT Bali sebaiknya dibangun sejajar dengan permukaan tanah. Hal ini mengingat biaya yang akan dikeluarkan dengan sistem ini akan lebih rendah dibandingkan dengan pembangunan jalur layang atau bawah tanah.

“Melihat kondisi di Bali, sebaiknya jalur LRT itu at grade saja, karena akan lebih murah dan tidak merusak fasad kota,” kata Deddy.

Sebelumnya, Direktur Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, mengatakan, LRT Bali tahap 1A rencananya akan memiliki lintasan sepanjang 6,04 kilometer.

Jalur LRT rencananya akan membentang dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke kawasan Sunset Road. Rencananya, jalur LRT Bali akan dibangun di bawah tanah. Pada tahap awal ini, LRT Bali akan memililki 5 stasiun pemberhentian, yakni Bandara Ngurah Rai, Kuta, Pura Desa Adat, Central Park, dan Sunset Road.

Risal mengatakan, nilai investasi proyek ini kurang lebih sekitar US$876 juta atau setara dengan Rp14,2 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper