Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan China, Menhub Sebut Proyek LRT Bali Libatkan 2 Investor Ini

Menhub, Budi Karya Sumadi, menuturkan bahwa proyek Light Rail Transit (LRT) Bali atau Bali Urban Subway tidak melibatkan investor asal China.
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menuturkan bahwa proyek Light Rail Transit (LRT) Bali atau Bali Urban Subway tidak melibatkan investor asal China. 

Budi menepis kabar yang mencuat bahwa China Railway Construction Coorporation (CRCC) yang menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (whosh) bersama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali) dikabarkan akan ikut mendanai proyek LRT Bali.

“Investor dari china [untuk proyek LRT Bali] belum ada,” kata Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Budi membocorkan saat ini memang terdapat dua investor yang siap menggarap proyek tersebut. Keduanya berasal dari Korea Selatan dan asal dalam negeri. Namun demikian, dirinya tidak menjelaskan nama dari kedua perusahaan tersebut. 

Meskipun CRCC disebut tak masuk daftar kontraktor yang turut menggarap LRT Bali, pemerintah tetap membuka ruang sebesar-besarnya untuk seluruh calon investor. 

“Prinsipnya kami memberikan ruang kepada semua investor untuk melakukan. Korea menurut hemat saya masih on. Ada beberapa local investor yang mau. Makin banyak investor itu ada di sini makin baik,” ujar Budi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ari Askhara yang mengatakan perusahaan telah menetapkan PT Indotek sebagai kontraktor utama bersama CRCC yang akan bekerja sama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali).

Adapun, Proyek Bali Urban Subway ini terwujud atas inisiasi Pemprov Bali yang kemudian ditindaklanjuti oleh SBDJ yang berkolaborasi dengan PT Bumi Indah Prima (BIP). 

“Kami melihat Indotek mempunyai kemampuan teknis yang mumpuni untuk mengerjakan proyek sebesar ini, sedangkan CRCC kami pilih karena memang mempunyai reputasi sebagai kontraktor transportasi kereta global yang memiliki pengalaman membangun 200.000 km di lebih 100 negara," kata Ari, Rabu (4/9/2024).

Nantinya, Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase. Perinciannya, untuk Fase Satu terdiri dari rute Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir -Seminyak - Berawa - Cemagi dengan panjang total 16 km.

Sementara, Fase Dua sepanjang 13,5 km memiliki rute Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Ubud - Nusa Dua. Fase Tiga dan Fase Empat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study/FS). 

Dia berharap pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan Fase 2 dapat selesai pada akhir kuartal II/2028.

"Sementara itu, untuk keseluruhan Fase 1 dan Fase 2 akan beroperasi penuh pada akhir 2031," ujar Ari Askhara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper