Bisnis.com, JAKARTA - LRT Bali Urban Subway disebut melibatkan kontraktor China Railway Construction Corporation (CRCC), yang juga ikut menggarap Kereta Cepat WHOOSH, dalam pembangunan sarana angkutan umum massal berbasis kereta di Pulau Bali.
Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ari Askhara mengatakan perusahaan telah menetapkan PT Indotek sebagai kontraktor utama bersama CRCC yang akan bekerja sama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali).
Adapun, Proyek Bali Urban Subway ini terwujud atas inisiasi Pemprov Bali yang kemudian ditindaklanjuti oleh SBDJ yang berkolaborasi dengan PT Bumi Indah Prima (BIP).
“Kami melihat Indotek mempunyai kemampuan teknis yang mumpuni untuk mengerjakan proyek sebesar ini, sedangkan CRCC kami pilih karena memang mempunyai reputasi sebagai kontraktor transportasi kereta global yang memiliki pengalaman membangun 200.000 km di lebih 100 negara," kata Ari, Rabu (4/9/2024).
Dia menambahkan Sinar Bali adalah kontraktor lokal Bali penyedia ready mix dan precast sejak 1995. Pemilihan kontraktor lokal tersebut merupakan realisasi komitmen Konsorsium untuk memberdayakan dan mengembangkan sumber daya asli Bali.
Ari menuturkan Bali Urban Subway akan dibangun dalam empat fase. Adapun, untuk Fase Satu terdiri dari rute Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir -Seminyak - Berawa - Cemagi dengan panjang total 16 km.
Baca Juga
Sementara, Fase Dua sepanjang 13,5 km memiliki rute Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua. Fase Tiga dan Fase Empat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
Dia berharap pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan Fase 2 dapat selesai pada akhir kuartal II/2028.
"Sementara itu, untuk keseluruhan Fase 1 dan Fase 2 akan beroperasi penuh pada akhir 2031," ujarnya.
Fase Satu memang diperkirakan akan lebih lambat dikarenakan kondisi bawah tanahnya adalah berbatu keras. Adapun, Fase Dua kondisi tanah adalah kapur atau aluvial, sehingga akan lebih cepat dan mudah proses pengeborannya.
Ari mengatakan total nilai investasi untuk Fase Satu dan Dua mencapai US$10,8 miliar atau setara dengan Rp167 triliun dan untuk keseluruhan empat fase adalah US$20 miliar.
“Guna menjaga momentum harapan masyarakat Bali yang tinggi terhadap solusi kemacetan yang parah dan sudah di atas toleransi, kami akan mendatangkan 10 Tunnel Boring Machine [TBM] untuk proyek ini yang sepenuhnya dibiayai oleh PT BIP sebagai partner investor,” katanya.
Proyek LRT Bali Urban Subway resmi dimulai seiring dengan pelaksanaan Upacara Ngeruwak pada Rabu (4/9/2024).
Upacara tersebut merupakan tanda awal dimulainya proyek yang diinisiasi sejak Februari 2024. Adapun, Upacara Ngeruwak dilakukan di Sentral Parkir Kuta yang dihadiri Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya.
Rute LRT Bali Urban Subway:
- Fase Satu: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir -Seminyak - Berawa - Cemagi
- Fase Dua: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua
- Fase Tiga: Kuta Sentral Parkir - Sesetan - Renon - Sanur (masih dalam tahap FS)
- Fase Empat: Renon - Sukawati - Ubud (masih dalam tahap FS)