Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Utang Pemerintahan Prabowo Diminta Turun, Sri Mulyani Bilang Begini

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tanggapan mengenai permintaan menurunkan utang pemerintahan Prabowo.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Tanggapan Pemerintah atas Pandangan Fraksi-fraksi DPR RI terhadap KEM PPKF 2025 dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (4/6/2024). Dok Kemenkeu RI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Tanggapan Pemerintah atas Pandangan Fraksi-fraksi DPR RI terhadap KEM PPKF 2025 dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (4/6/2024). Dok Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, untuk merancang target defisit APBN yang lebih rendah untuk tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja bersama dengan pemerintah di Komisi XI DPR RI, Kamis (6/6/2024).

Dolfie mengatakan, rancangan target defisit APBN yang lebih rendah untuk 2025 dimaksudkan agar pemerintahan yang baru tidak terbeban dengan jumlah utang yang besar.

“Oleh karena itu, makanya Bu, APBN 2025 buatlah defisit yang rendah sebagai permulaan, jangan langsung tinggi,” katanya.

Menurut Dolfie, hal ini dikarenakan pemerintahan mendatang sudah harus menanggung beban utang yang tinggi. 

“Jangan sudah beban utang banyak, masuk pemerintahan baru dibebani utang yang juga besar. Biarkan pemerintahan baru mulai dengan beban utang yang paling kecil,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani menyampaikan bahwa rancangan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) yang mencakup target defisit APBN telah dikomunikasikan dengan tim pemerintahan mendatang.

“Kami menanyakan pada incoming government, ini maunya seperti apa, ini memang semuanya mewadahi, tapi dalam rambu prudential. Tapi, saya paham yang disampaikan pak Dolfie,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah dalam KEM-PPKF menetapkan target defisit APBN dalam rentang 2,45% hingga 2,82% untuk tahun 2025.

Dalam hal ini, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pihaknya akan mengupayakan merancang defisit APBN yang lebih rendah.

“Jadi kalau kami melakukan ini, bukan karena kami mencoba menjadi wadah dari semua dinamika perubahan transisi politik, aspirasi dari incoming government, dari sisi prioritas yang tetap harus kita jaga. Namun, APBN-nya tetap kredibel dan tetap stabil,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper