Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara terkait masalah keterlambatan pemberangkatan yang terjadi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) selama pelaksanaan penerbangan Haji 1445 H/2024.
Budi Karya menuturkan, dirinya telah meminta kepada Garuda Indonesia untuk terus memperbaiki layanan penerbangan hajinya. Pasalnya, penerbangan haji merupakan kemaslahatan masyarakat banyak yang telah ditugaskan kepada perseroan dan juga Saudia Airlines.
"Karena haji adalah kemaslahatan masyarakat yang sudah mengumpulkan uang belasan tahun dan mereka juga sudah fix jamnya," kata Budi Karya di Jakarta pada Selasa (28/5/2024).
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengusulkan beberapa hal kepada GIAA untuk memperbaiki kinerja penerbangan Haji perseroan. Salah satu saran yang diberikan menurut Budi adalah mengalihkan beberapa pesawat berbahan lebar (wide body) yang melayani jadwal reguler untuk mendukung kegiatan penerbangan haji.
Budi Karya juga menyatakan keprihatinannya atas masalah keterlambatan yang masih terjadi dalam pemberangkatan jemaah Haji oleh Garuda Indonesia. Pihaknya pun juga telah memberikan teguran kepada perseroan.
Dia mengatakan, baik Garuda maupun Kementerian BUMN juga telah berjanji untuk memperbaiki kinerja penerbangan Haji. Selain itu, Kemenhub juga telah berkomunikasi dengan Garuda Indonesia untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada armada-armada perseroan yang melayani penerbangan Haji.
Baca Juga
"Harapannya, dalam satu atau dua hari ke depan penerbangan haji berjalan lebih optimal, teratur, dan tepat waktu serta tidak ada masalah lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, salah satu catatan krusial keterlambatan penerbangan dikarenakan adanya sejumlah penyesuaian jadwal penerbangan pada kelompok terbang (kloter) keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.
Irfan memastikan manajemen beserta seluruh tim yang bertugas terus bekerja keras untuk memperbaiki hal tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat yang saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan para calon jemaah haji pada beberapa kloter keberangkatan yang mengalami keterlambatan penerbangan, serta kepada otoritas penerbangan haji yang terus bekerja dengan optimal dalam memastikan kelancaran layanan haji bagi masyarakat Indonesia," kata Irfan.