Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kena Tegur Kemenhub-Kemenag, Bos Garuda Indonesia Buka Suara

Garuda Indonesia buka suara soal penerbangan haji usai kena tegur Kemenhub dan Kemenag.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra./ Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Irfan Setiaputra./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara terkait masalah keterlambatan pemberangkatan yang terjadi selama pelaksanaan penerbangan Haji 1445 H/2024.

Adapun, gangguan tersebut telah memicu teguran dan protes keras dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, salah satu catatan krusial keterlambatan penerbangan dikarenakan adanya sejumlah penyesuaian jadwal penerbangan pada kelompok terbang (kloter) keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.

Irfan memastikan manajemen beserta seluruh tim yang bertugas terus bekerja keras untuk memperbaiki hal tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat yang saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan para calon jemaah haji pada beberapa kloter keberangkatan yang mengalami keterlambatan penerbangan, serta kepada otoritas penerbangan haji yang terus bekerja dengan optimal dalam memastikan kelancaran layanan haji bagi masyarakat Indonesia," kata Irfan dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2024).

Dia melanjutkan, perseroan berkomitmen menjaga dan meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan haji. Pihaknya juga menghargai adanya teguran, peringatan serta masukan yang telah disampaikan berbagai stakeholders pelayanan penerbangan haji, seperti Kemenhub, Kemenag, dan Pemda.

Salah satu bentuk corrective actions yang tengah dijalankan perseroan adalah melakukan prosedur inspeksi berlapis terhadap kesiapan armada. Kemudian, Garuda Indonesia juga meningkatkan fungsi pengawasan yang turut dikolaborasikan bersama stakeholders terkait dalam memastikan program aircraft readiness berjalan optimal.

Irfan melanjutkan, perusahaan juga akan menyediakan armada cadangan pada berbagai embarkasi guna menjaga kelancaran arus keberangkatan calon jemaah haji sesuai dengan waktu keberangkatan yang ditentukan. Kemudian, Garuda Indonesia juga melakukan service recovery bagi seluruh penumpang calon jemaah haji.

Adapun, hingga Minggu (26/5/2024) kemarin, Garuda Indonesia tercatat telah memberangkatkan sekitar 152 kloter dengan jumlah jemaah mencapai sedikitnya 57.000 orang.

Ke depannya, GIAA akan terus memantau secara berkala kelancaran operasional penerbangan haji jika memerlukan mitigasi lanjutan guna meminimalisir potensi keterlambatan lanjutan pada penerbangan haji yang dilayani.

"Hal ini yang turut kami optimalkan melalui sinergi bersama otoritas penerbangan terkait khususnya dalam menjaga level of safety and service yang merupakan prioritas utama kami pada seluruh penerbangan agar berjalan optimal," pungkas Irfan.

Sebelumnya, Kemenhub telah melayangkan teguran kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) terkait dengan sejumlah keluhan dan masukan mengenai pelayanan penyelenggaraan haji 2024.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kementerian telah menindak tegas Garuda Indonesia agar segera memperbaiki pelayanannya.

"Kami mendengarkan keluhan masyarakat maupun pemangku kepentingan lain terhadap penerbangan maskapai Garuda. Untuk itu, kami telah menindaklanjuti hal tersebut dengan memberikan teguran dan menindak tegas agar sejumlah perbaikan segera dilakukan," ujar Budi.

Sementara itu, Kemenag juga melayangkan protes keras kepada maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akibat masalah keterlambatan penerbangan calon jemaah haji yang kembali terjadi pada 23 Mei 2024.

Sekretaris Jenderal Kemenag, M Ali Ramdhani menyebut keberangkataan jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) tertunda hingga empat jam karena kerusakan mesin pesawat.

Dia memaparkan, SOC 41 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB. Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo. Akbiat pesawat mengalami kerusakan mesin, dan diperkirakan perbaikannya lama, maka jemaah dikembalikan ke asrama haji.

“Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” jelas Ali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper