Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Integrasi ke InJourney, Bos GIAA Beri Bocoran

Bos Garuda Indonesia memberikan kabar terbaru soal progres integrasi GIAA ke InJourney.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Irfan Setiaputra, menargetkan proses integrasi perseroan ke dalam ekosistem Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, InJourney akan rampung pada Oktober 2024.

Irfan menuturkan, target tersebut sesuai dengan arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan pemegang saham mayoritas perseroan. Dia menuturkan, proses integrasi perseroan ke InJourney masih terus berjalan hingga saat ini.

"Jadi proses merger dimintakan oleh Kementerian BUMN bahwa proses penggabungan ke InJourney diharapkan selesai sebelum Oktober 2024," kata Irfan, Rabu (22/5/2024).

Irfan menambahkan, proses merger entitas anak usahanya, PT Citilink Indonesia, dengan Pelita Air akan dilakukan secara paralel atau bersamaan dengan upaya integrasi perseroan ke InJourney. Diskusi terkait bentuk penggabungan kedua perusahaan serta aspek terkait lainnya juga masih terus dilakukan pemangku kepentingan terkait.

Beberapa aspek yang tengah dikaji soal penggabungan kedua entitas usaha ini di antaranya dari sisi hukum, jumlah pesawat, harga tiket, ekuitas GIAA yang masih negatif dan rencana Kementerian BUMN dan InJourney ke depannya terkait industri penerbangan.

Irfan menuturkan, setelah kedua proses ini rampung, maskapai-maskapai penerbangan pelat merah nantinya akan terintegrasi sepenuhnya menjadi bagian InJourney.

"Dengan pendekatan inklusi industri penerbangan ke dalam InJourney, pada dasarnya menyatakan secara implisit bahwa nanti Garuda, Citilink, dan Pelita akan dimiliki oleh InJourney," kata Irfan.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, menyampaikan bahwa Kementerian BUMN tengah menunggu laporan terkini soal kondisi kesehatan keuangan Garuda Indonesia.

Dia menjelaskan, setelah kondisi keuangan Garuda dinilai sehat dan aman, perseroan baru dapat diintegrasikan menjadi bagian InJourney. Meski demikian, Arya tidak memberikan rentang atau target waktu secara pasti kapan Garuda Indonesia akan resmi masuk ke InJourney.

“Tunggu dia sehat dan matang dulu [keuangan GIAA]. Pokoknya kalau sudah bagus, dia akan masuk InJourney,” kata Arya.

Arya juga membantah kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini belum cukup optimal untuk diintegrasikan ke InJourney. Dia mengatakan, perseroan saat ini tengah berada dalam tahap konsolidasi.

“Dia bukan nggak sehat, itu hanya sedang proses konsolidasi saja,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper