Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada World Water Forum, Okupansi Hotel di Bali Tembus 95%

Menparekraf Sandiaga Uno menyebut okupansi hotel di Bali tembus 95% saat World Water Forum ke-10.
Kendaraan melintas di jalan yang pinggirnya dihiasi baliho World Water Forum ke-10 dan penjor atau hiasan janur kuning khas Bali di jalan Ngurah Rai, Nusa Dua, Bali, Jumat (17/5/2024). Pemerintah memasang penjor, baliho dan spanduk di sejumlah jalan protokol di Bali untuk memeriahkan World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Kendaraan melintas di jalan yang pinggirnya dihiasi baliho World Water Forum ke-10 dan penjor atau hiasan janur kuning khas Bali di jalan Ngurah Rai, Nusa Dua, Bali, Jumat (17/5/2024). Pemerintah memasang penjor, baliho dan spanduk di sejumlah jalan protokol di Bali untuk memeriahkan World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.

Bisnis.com, DENPASAR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut okupansi hotel di Bali tembus 95%.

Tingkat keterisian hotel di Bali itu terdongkrak oleh gelaran World Water Forum ke-10 yang berlangsung selama 18 - 25 Mei 2024.

Hotel di kawasan Bali Selatan menjadi yang paling banyak terdongkrak. Alhasil, banyak delegasi World Water Forum ke-10 bahkan mendapatkan penginapan cukup jauh dari lokasi utama acara.

"Kita akan pastikan ke depan, kegiatan MICE ini bukan hanya terpusat di Bali Selatan tapi juga wilayah lain di Bali," kata Sandiaga dalam keterangan resmi, Minggu (19/5/2024).

Di sisi lain, Sandiaga juga meminta seluruh unsur pentahelix termasuk komunitas pariwisata memperkuat kolaborasi untuk memastikan kegiatan parekraf Indonesia.

Pasalnya, komunitas tersebut dinilai berperan penting untuk mengawasi dan memantau pergerakan serta perilaku wisatawan.

“Kita harus pastikan semua ikut bergandengan tangan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, kolaborasi pentahelix perlu kita hadirkan," katanya.

Fokus utama pengembangan pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sehingga, bukan hanya persoalan jumlah namun kualitas dari sisi lenght of stay atau lama tinggal yang lebih panjang dan berdampak positif terhadap masyarakat, khususnya Bali, juga jadi perhatian.

"Terutama dari segi ekonomi dan dari sisi menjaga adat istiadat, berkelakuan baik sesuai dengan taksu Bali. Kita harapkan ini yang sama-sama bisa kita hadirkan, kerja sama dengan komunitas," kata Sandiaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper