Bisnis.com, JAKARTA - Produksi batu bara Indonesia menjelang akhir kuartal I/2024 berada di angka 137,47 juta ton.
Angka produksi batu bara tersebut melansir dari laman Minerba One Data indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) pada, Jumat (15/3/2024) sudah mencapai 137,47 juta atau 32% dari rencana produksi pada 2024.
Dari produksi pada 2024, sampai dengan hari ini, Sabtu (16/3/2024), realisasi ekspor sudah mencapai 67,25 juta ton.
Kemudian, untuk rencana alokasi domestic market obligation (DMO), sampai saat ini belum ada realisasi DMO yang tercatat di MODI ESDM.
Lebih lanjut, untuk realisasi batu bara untuk domestik, MODI mencatat saat ini realisasi sudah berada di angka 57,28 juta ton.
Adapun, pemerinta mencatat produksi batu bara nasional mencapai 775 juta ton sepanjang 2023. Jumlah ini melebihi target produksi pada 2023 yang dipatok sebesar 695 juta ton dan merupakan rekor tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga
Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan naiknya produksi komoditas emas hitam itu disebabkan karena melonjaknya permintaan di pasar domestik dan internasional sepanjang tahun lalu.
“Ada tambahan-tambahan dari proyek-proyek pembangkit 35 GW yang masih berlangsung untuk diselesaikan,” kata Arifin saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/1/2024).
Kementerian ESDM mencatat realisasi wajib pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) batu bara pada 2023 mencapai 213 juta ton atau 121% dari target 177 juta ton.
Di sisi lain, Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara pada 2024 berada di kisaran 710 juta ton, dengan alokasi wajib pasok domestik di sekitar 181,28 juta ton.