Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, nilai Ekspor CPO dan turunannya serta besi dan baja mengalami penurunan pada Februari 2024, sedangkan nilai ekspor komoditas batu bara tercatat meningkat.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar, menyampaikan, nilai ekspor CPO dan turunanya tercatat merosot menjadi US$1,20 miliar atau turun 30,39% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$1,72 miliar. Secara tahunan, nilai komoditas ini juga tercatat turun sebesar 39,58% dari US$1,99 miliar pada Februari 2023.
“Untuk komoditas CPO dan turunannya, nilai ekspornya turun 30,39% secara bulanan dan juga turun 39,58% secara tahunan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Jumat (15/3/2024).
Penurunan nilai ekspor juga terjadi pada komoditas besi dan baja. Amalia mengungkapkan, nilai ekspor besi dan baja pada Februari 2024 tercatat sebesar US$1,68 miliar atau turun 27,08% dari bulan sebelumnya US$2,30 miliar.
Secara tahunan, nilai ekspor besi dan baja turut mengalami penurunan sebesar 22,14%, dari Februari 2023 yang tercatat US$2,15 miliar.
Di tengah penurunan nilai ekspor CPO serta besi dan baja, nilai ekspor batu bara justru tercatat naik pada Februari 2024. Amalia menyampaikan, nilai ekspor batu bara Indonesia tercatat sebesar US$2,59 miliar atau naik 7,50%, dari bulan sebelumnya US$2,41 miliar.
Baca Juga
“Nilai ekspor batu bara naik sebesar US$180,76 juta atau naik 7,50%,” ungkapnya.
Kendati begitu, secara tahunan, nilai ekspor batu bara mengalami penurunan sebesar 18,73% dari Februari 2023 yang tercatat sebesar US$3,19 miliar.
Sebagai informasi, ketiga ekspor komoditas ini memberikan share sekitar 30,22% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Februari 2024.
Adapun, pada Februari 2024, nilai ekspor nonmigas tercatat turun sebesar 5,7% menjadi US$18.09 miliar. Penurunan ekspor nonmigas pada Februari 2024 utamanya didorong penurunan ekspor komoditas besi dan baja HS 72 dengan andil penurunan sebesar 3,26%.
Selanjutnya, lemak dan minyak hewani nabati atau HS15 dengan andil penurunan sebesar 2,60%, serta logam mulia dan perhiasan permata HS 71 dengan andil penurunan sebesar 0,60%.