Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otorita: Kebutuhan Investasi Proyek Hunian di IKN Tembus Rp150 Triliun

Badan Otorita mengungkapkan porsi kebutuhan investasi untuk sektor hunian di Ibu Kota Nusantara (IKN) totalnya mencapai Rp150 triliun.
Proyek rumah susun atau rusun pekerja di IKN Nusantara / Dok. Kementerian PUPR.
Proyek rumah susun atau rusun pekerja di IKN Nusantara / Dok. Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap porsi kebutuhan investasi untuk sektor hunian di Ibu Kota Nusantara (IKN) totalnya mencapai Rp150 triliun.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menjelaskan bahwa kebutuhan investasi pada sektor perumahan sebesar Rp150 triliun ini mencapai hampir dari separuh porsi investasi KPBU yang tersedia yakni sebesar Rp252 triliun.

"IKN ini modalitas utamanya adalah dari non-APBN. Dari total biaya pembangunan Rp467 triliun, sebesar Rp367 triliunnya berasal dari non-APBN dan porsi terbesar dari investasi itu adalah dari KPBU sebesar 54% atau sebesar Rp252 triliun," kata Agung dalam agenda Market Sounding di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Agung menambahkan, pembangunan infrastruktur pada sektor hunian menjadi salah satu dari 6 sektor prioritas utama yang tengah fokus dikembangkan oleh OIKN pada pembangunan tahap 1 IKN.

Alasannya, sektor hunian menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat yang akan tinggal di IKN nantinya. Terlebih, Agung memastikan proses pemindahan tahap awal resmi bakal dilakukan mulai 17 Agustus 2024.

"Sehingga kalau ditanya apakah 17 Agustus 2024 akan terwujud? Iya, kita jawab iya terwujud," ujarnya.

Adapun saat ini, konstruksi rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN) menjadi satu-satunya proyek hunian yang tengah dibangun di IKN. Di mana, pendanaannya masih berasal dari kucuran APBN.

Perinciannya, pemerintah pada tahun ini bakal menyelesaikan sebanyak 12 tower yang masing-masing akan memiliki sekitar 60 unit. Rusun ini ditargetkan rampung pada Juli 2024 dan mulai dapat digunakan pada Agustus 2024.

"Namun tidak cukup hanya menggunakan 47 Tower dari APBN tersebut, karena itu hari ini kita lakukan market sounding atau jajak pasar untuk hunian yang akan dibangun oleh swasta terutama dengan skema KPBU," jelas Agung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper