Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan adanya prospek menjanjikan mengenai ekspor komoditas kelapa dalam negeri.
Dia bertutur bahwa hal itu dilatarbelakangi oleh fenomena menarik bahwa harga kelapa Indonesia yang diperdagangkan di pasar dunia saat ini tengah bagus, didorong oleh pergeseran pola konsumsi di negara lain seperti China hingga Eropa.
“Ada pergeseran konsumsi pangan China dan negara-negara lainnya, termasuk negara-negara Eropa ke coconut milk, dari yang biasanya susu dan seterusnya,” katanya saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Amran menjelaskan bahwa daya tawar produk turunan kelapa itu terletak dari sisi kesehatan, yang mana susu kelapa disebut lebih sehat dibandingkan jenis susu lainnya.
Menurutnya, harga kelapa bulat dahulu berkisar Rp1.000 per biji, tetapi saat ini melonjak hingga kisaran Rp5.000–Rp10.000.
Oleh karena itu, dia menyebut bahwa Indonesia tak bisa tinggal diam. Amran menyebut penghiliran terus didorong agar nilai ekspor kelapa dapat bertambah.
Baca Juga
“Kita hilirisasi. Kemarin kita ratas [rapat terbatas], banyak investor dari China investasi di Indonesia. Jadi nanti nilai ekspornya meningkat,” ujarnya.
Selain itu, dia mendorong agar pengusaha Tanah Air dapat turut memanfaatkan momentum ini untuk mendorong ekspor. Pada hari ini, Kementan telah menandatangani nota kesepahaman dengan Selandia Baru yang salah satunya menyepakati peningkatan sejumlah komoditas ekspor Indonesia.
Kendati tidak memerinci kesepakatan nominal dari perjanjian tersebut, Amran berharap agar aliran ekspor kelapa, minyak kelapa sawit (CPO), karet, kakao, hingga kopi ke Selandia Baru dapat diperkuat.
“Nanti kita lihat operasionalnya. Kan itu nanti pengusaha, ya. Kita dorong [ekspor] sebanyak-banyaknya,” pungkas dia.
Pada kesempatan sebelumnya Menteri Perdagangan dan Investasi, Pertanian, dan Kehutanan Selandia Baru Todd McClay mengatakan bahwa Selandia Baru akan bekerja sama dengan Indonesia dalam membantu mencapai tujuan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produksi pangan.
Menurutnya, Selandia Baru bakal memberikan sumbangsih inovasi dan teknologi pertanian, sehingga perekonomian Tanah Air juga dapat berkembang.
“Harapannya rakyat Indonesia tidak hanya lebih produktif, tetapi juga memiliki ketahanan pangan yang lebih baik,” ujarnya.