Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat produksi garam sebesar 2,5 juta ton atau sebesar 147% dari target capaian yang ditetapkan tahun 2023 sebesar 1,7 juta ton.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo mengatakan produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton, sedangkan selebihnya merupakan produksi oleh perusahaan garam swasta nasional.
Dia menambahkan sebanyak 13 provinsi turut berkontribusi dalam pencapaian target produksi garam tersebut.
“Tahun 2023, Provinsi Jawa Timur mencatatkan produksi garam terbesar dengan total 802.000 ton yang disusul oleh Provinsi Jawa Tengah sebesar 652.000 ton dan Provinsi Jawa Barat sebesar 394.000 ton produksi garam,” katanya dalam siaran pers, Rabu (28/2/2024).
Dia menuturkan selain garam yang diproduksi oleh masyarakat, terdapat garam yang diproduksi perusahaan BUMN dan swasta seperti PT Garam, PT Cheetam, PT Timor Livestock Lestari dan PT Tjakrawala Timur Sentosa.
Menurutnya, keberhasilan capaian produksi garam nasional bukan hanya tentang angka-angka statistik, tetapi juga tentang dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat pesisir. Masyarakat lokal menjadi agen perubahan dalam mengangkat potensi sektor kelautan, menciptakan keberlanjutan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan.
Adapun, Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda menjelaskan bahwa intervensi KKP dalam meningkatkan dan menunjang produksi garam nasional di antaranya adalah melalui pembangunan 23 Gudang Garam Rakyat, fasilitasi sistem resi gudang pada 7 koperasi garam, revitalisasi washing plant di Indramayu, Brebes, Gresik dan Pasuruan.
Baca Juga
KKP, lanjutnya, juga mengintegrasikan 3.787 hektare lahan garam, memberikan bantuan alat pemurnian air tua di Indramayu dan Brebes, dan pendampingan standardisasi pengolahan garam di 6 kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selain itu, telah menerbitkan tiga sertifikat garam indikasi geografis yaitu di Amed Kabupaten Karangasem dan Kusamba Kabupaten Klungkung Provinsi Bali serta di Gunung Krayan yang terletak di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.
Menurutnya, dengan melibatkan petani garam lokal, program tersebut tidak hanya meningkatkan produksi garam tetapi juga memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir.
Penerapan teknologi modern dalam produksi garam, termasuk teknik pengumpulan dan pengolahan yang lebih efisien, dinilai juga telah meningkatkan produktivitas produksi garam oleh masyarakat.