Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan melanjutkan Program Kartu Prakerja pada tahun ini dengan menargetkan penambahan sebanyak 1,2 juta peserta.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kegiatan Pengarahan Komite Cipta kerja dan Tim Pelaksana kepada Mitra Program Kartu Prakerja, Selasa (23/1/2024).
“Tahun ini [Program Kartu Prakerja] diharapkan bisa melatih 1,2 juta orang,” katanya.
Airlangga menyampaikan, Program Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan kepada sebanyak 17,5 juta peserta, sejak program ini diluncurkan pada April 2020 hingga Desember 2023.
Dengan demikian, total peserta yang akan mendapatkan akses pelatihan ditargetkan bisa mencapai 19 juta orang dengan penambahan peserta pada tahun ini.
“Target kita sampai akhir 2024 diperkirakan sekitar 19 juta orang Indonesia mengikuti pelatihan Prakerja,” jelasnya.
Baca Juga
Airlangga menyampaikan bahwa sekitar 4 juta angkatan kerja masuk ke lapangan kerja setiap tahunnya. Tercatat, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 147 juta orang, di mana 5,2% diantaranya belum bekerja.
Oleh karena itu, menurutnya, dibutuhkan program pelatihan dengan metode yang diterapkan oleh Kartu Prakerja untuk skala besar, dengan pelatihan yang bisa dilakukan secara online maupun offline.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan PMO bersama dengan 13 institusi independen, sebanyak 40% dari peserta sudah bekerja, sisanya 60% belum bekerja.
Kemudian, pada survei berikutnya, dari sebanyak 60% peserta yang menganggur, 30% diantaranya sudah bekerja, di mana 50% diantaranya menjadi wirausahawan dan 50% lainnya menjadi karyawan, buruh, atau pegawai.