Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Prakerja Diajukan Masuk Anggaran APBN 2025

Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja telah mengajukan daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA untuk tahun anggaran 2025
Ilustrasi insentif Kartu Prakerja 2023/Freepik
Ilustrasi insentif Kartu Prakerja 2023/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mengajukan daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA untuk tahun anggaran 2025 ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan, usulan tersebut merupakan permintaan dari Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu. 

“Kami sudah berkonsulatasi dengan Bapak Menko Perekonomian [Airlangga Hartarto] tentang berapa jumlah target yang akan dilayani tahun depan dan kemudian sudah kami submit kepada Kementerian Keuangan,” kata Denni usai menghadiri Rilis Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja 2023, Rabu (15/5/2024).

Namun, dia enggan membeberkan besaran anggaran yang diusulkan ke Kemenkeu. Denni menyebut, besaran anggaran nantinya akan diputuskan dalam rapat Komite Cipta Kerja. Selanjutnya, akan diumumkan oleh Arilangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja.

Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mendorong pemerintahan selanjutnya untuk melanjutkan program Prakerja. Mengingat, tidak ada alasan bahwa program ini tidak dapat dilanjutkan tahun depan.

“Apalagi temanya [pemerintaha selanjutnya] lanjutkan, mudah-mudahan tetap akan dilanjutkan,” ujar Susi. 

Perdana dilaksanakan pada 2020, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program Prakerja di 2024. Tahun ini, Airlangga menargetkan sebanyak 1,14 juta peserta mengikuti program tersebut.

Dengan target sebanyak 1,14 juta peserta, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,8 triliun untuk menunjang kegiatan program dan operasional. Anggaran tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar Rp4,3 triliun. 

Setiap peserta program akan mendapat beasiswa sebesar Rp4,2 juta per individu dengan rincian biaya pelatihan Rp3,5 juta, insentif dana pasca pelatihan Rp600.000 yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei.

Adapun hingga saat ini, PMO mencatat sebanyak 850.000 peserta sudah terlibat dalam program Prakerja, atau terealisasi sebesar 74,5% dari target tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper