Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak perusahaan pesawat asal China, Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), untuk berinvestasi di Indonesia dan turut mengembangkan sektor penerbangan nasional.
Hal tersebut dia ungkapkan saat bertemu dengan pimpinan COMAC di Shanghai, China pada Kamis (11/1/2024). Pada kesempatan tersebut, Budi Karya bertemu dengan Chairman & CPC Secretary COMAC He Dongfeng.
Budi Karya mengajak COMAC untuk terus memperkuat kemitraan dengan sektor penerbangan Indonesia. Dia juga meinta COMAC mempertimbangkan untuk berinvestasi mengembangkan industri penerbangan di Indonesia.
Dia juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara COMAC dengan maskapai dalam negeri TransNusa. Transnusa menjadi maskapai Indonesia pertama yang menggunakan pesawat buatan COMAC.
“Kami menyambut baik kerja sama yang dilakukan antara kedua belah pihak. Kerja sama ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanan penerbangan di Indonesia,” kata Budi Karya melalui siaran pers, Jumat (12/1/2024).
Dalam kunjungannya, Budi Karya juga berkesempatan berkunjung ke pabrik pesawat COMAC untuk menyaksikan langsung proses pembuatan pesawat berteknologi mutakhir dengan pengerjaan yang detail.
Baca Juga
Dia pun menekankan agar produksi pesawat tersebut betul-betul mengutamakan kualitas yang lebih aman, efisien dan ramah lingkungan.
Sebelumnya, Budi Karya juga telah berkunjung ke Korea Selatan untuk membahas pembangunan proyek LRT Bali.
Dia menuturkan, pihaknya telah bertemu dengan Wakil Menteri Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Sangwoo Park, CEO Korea National Railway (KNR) Hanyoung Kim dan CEO Korea Exim Bank Hee-Seung Yoon pada Selasa (9/1/2024) lalu, untuk membahas upaya penyelesaian studi kelayakan dan pembiayaan pembangunan LRT di Bali.
Dia menjelaskan, pemerintah masih terus membahas berbagai skema pembiayaan untuk LRT Bali dengan pihak Korea Selatan. Beberapa skema yang telah dibahas adalah dengan memanfaatkan official development assistance (ODA) loan, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership.
“Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korea Selatan kepada pihak Korea Eximbank, Korea National Railways [KNR], dan pihak terkait lainnya sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik,” katanya.