Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memompa Produksi Migas dari Timur Indonesia

Produksi minyak dan gas bumi (migas) di kawasan Indonesia timur terus digenjot sebagai upaya untuk mencapai target produksi nasional pada 2030.
Fasilitas Kilang LPG Petrogas (Basin) Ltd, Sorong, Papua Barat/Bisnis-Yanita Petriella
Fasilitas Kilang LPG Petrogas (Basin) Ltd, Sorong, Papua Barat/Bisnis-Yanita Petriella

Petrogas memiliki dua fasilitas produksi, pertama adalah fasilitas produksi Kasim Production Facility untuk fasilitas produksi minyak mentah dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, Kasim, dan Jaya. Kedua adalah Arar Gas dan LPG Plant, yang merupakan fasilitas produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin.

“Baik produk minyak mentah maupun gas dari wilayah kerja Kepala Burung diperuntukkan bagi kebutuhan dan ketahanan energi domestik,” kata Alfian.

Selain minyak mentah untuk kebutuhan lokal Papua Barat Daya, produksi gas disuplai ke Perusda Kabupaten Sorong untuk pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya dan juga termasuk suplai gas rumah tangga melalui jaringan gas nasional.

Petrogas akan meningkatkan produksi LPG sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi impor LPG. Setiap tahunnya, Petrogas terus berupaya meningkatkan lifting LPG hasil produksinya. Pada 2017, telah dilakukan 2 kali lifting. Kemudian, naik menjadi 4 kali lifting pada 2018.

Pada 2019, dilakukan 5 kali lifting. Kemudian, pada 2020 dan 2021 masing-masing dilakukan 6 kali lifting. Pada 2022, jumlah lifting bertambah mencapai 7 kali lifting.

Hingga akhir tahun 2023, dapat mencapai lifting sebanyak 9 kali atau setara 9.000 metrik ton LPG atau meningkat 450% sehingga Petrogas memberikan kontribusi dalam upaya mengurangi impor LPG. Adapun, pada 2024, ditargetkan dapat dilakukan sebanyak 8 kali lifting.

“Produksi LPG meningkat secara signifikan seiring dengan upaya besar-besaran untuk meremajakan kilang LPG setelah PBL mengambil alih pengelolaan blok tersebut. Berada di jalur yang tepat untuk memecahkan rekor 9 pengangkatan LPG tahun ini,” ucapnya.

Upaya untuk meningkatkan produksi yang dilakukan oleh Petrogas antara lain melakukan kegiatan well service, reaktivasi sumur, dan lainnya. Petrogas terus berkomitmen dalam melakukan eksplorasi cadangan migas baru.

Pada tahun ini, kontraktor telah melakukan eksplorasi Riam-1 yang dimulai sejak 21 Juli 2023 dan tuntas pelepasan rig pada 5 Oktober 2023. Kemudian, eksplorasi juga dilakukan pada Karuka-1 sejak 30 September 2023 dan hingga saat ini masih berproses. Setelah nanti selesai di Karuka-1, kontraktor juga akan mengeksplorasi Piarawi-1 yang ditargetkan tuntas di kuartal I/2024.

Selain eksplorasi, Petrogas juga melakukan SW Offshore 3D Seismic (Island) yang dimulai pada 13 Juli 2023 dengan kedalaman 100 kilometer dasar laut yang tuntas pada Agustus 2023.

“Kami juga melakukan Walio Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Pilot yang merupakan project kick off dengan SKK Migas yang saat ini sudah dalam tahapan GGR CEOR modeling study. Di tahun 2024, Petrogas akan kembali mengeksplorasi Karim 1 dengan menggunakan Petrogas Rig-3, eksplorasi Rabon Pi-1, dan Walio CEOR Pilot,” tuturnya.

Sejak diambil alih pada 2016 dan kontrak bagi hasil baru pada 2020, sampai saat ini sudah tercatat 21 juta jam kerja dan 2.891 hari tanpa lost time accident (LTA) di Petrogas Basin, sedangkan di Petrogas Island selama 3,3 juta jam kerja dan 1.256 hari tidak pernah ada kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper