Bisnis.com, JAKARTA - Akbar Djohan resmi menjadi Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dalam Musyawarah Nasional ke VII. Dia menggantikan posisi ketua umum sebelumnya, yakni Yukki Nugrahawan Hanafi.
Sebelumnya, Akbar Djohan merupakan Sekretaris Jenderal ALFI. Akbar juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) sebelum diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Direktur Komersial PT Krakatau Steel Tbk.
Dalam keterangan resminya yang diterima pada Rabu (13/12/2023), Akbar berterima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya dan akan menjalankan sebaik-baiknya untuk dunia usaha logistik di Indonesia.
Sebagai ketua, Akbar akan menjalankan apa yang sudah ditugaskan kepadanya, yakni memimpin wadah bagi perusahaan nasional di bidang pengurusan transportasi dan logistik.
Akbar menjelaskan, dirinya sudah memiliki beberapa program untuk ALFI. Saat ini program logistik bakal disinergikan dengan digitalisasi.
Menurutnya, terbitnya aplikasi-aplikasi dan juga software logistik sangat membantu kerja bidang logistik dan kepabean. Akbar mengatakan, ALFI akan terus mendorong digitalisasi ini untuk meningkatkan efisiensi.
Baca Juga
Dia menambahkan, digitalisasi di bidang logistik juga akan mempersempit ruang gerak serta meminimalisir kesempatan oknum-oknum untuk melakukan pungli di pelabuhan.
"Digitalisasi ini memang harus diterapkan agar kinerja bidang logistik bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan bebas dari adanya pungli," kata Akbar.
Adapun, saat ini ALFI tercatat berada di 31 Provinsi dengan 4.000 Anggota Aktif yang bidang Forwarder dan Ekspedisi.
Turut hadir dalam Munas tersebut adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang membuka gelaran acara itu. Menteri Investasi dan Kepala BPKM Bahlil Lahadalia juga ikut hadir pada Munas tersebut.
Dalam sambutannya, Budi Karya mengingatkan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha dan stakeholders dibidang logistik.
“Apa yang kita hadapi sekarang ini bagaimana memerankan ALFI selaku wadah pengusaha logistik sebagai lembaga yang lebih berwibawa. Disisi lain, kita semua masih ingat bahwa indeks logistik kita masih belum baik dan lebih rendah dari negara-negara tetangga,” ujar Budi Karya.