Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alert! Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Cuma 4,9% 2024-2025

Bank Dunia (World Bank) meramal ekonomi Indonesia tumbuh stagnan di level 4,9% 2024-2025.
Bank Dunia atau World Bank
Bank Dunia atau World Bank

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5%, kemudian melambat menjadi 4,9% pada 2024 dan 2025. Selanjutnya, ekonomi Indonesia pada 2026 diperkirakan kembali tumbuh pada level 5%.

Menurut Bank Dunia, perkiraan pertumbuhan tersebut mencerminkan kondisi perdagangan yang lebih lemah. Risiko dari sisi eksternal dinilai akan lebih menantang karena perlambatan perdagangan ini, juga tekanan dari sisi pembiayaan global.

“Pergeseran struktural dalam pertumbuhan jangka panjang menghadapi tantangan dari lingkungan eksternal yang lebih bergejolak dan tidak stabil, yang tidak hanya terjadi di Indonesia,” kata Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Habib Rab dalam acara peluncuran Indonesia Economic Prospects Desember 2023, Rabu (13/12/2023).

Di satu sisi, Indonesia telah diuntungkan oleh surplus transaksi berjalan selama hampir 2 tahun, yang sebagian besar didorong oleh booming komoditas. Tapi, efek dari booming komoditas ini mulai menurun, terutama pada kuartal II/2023. 

Di sisi lain, tantangan yang lebih besar, yaitu pada neraca finansial, terutama dengan kondisi higher for longer suku bunga di Amerika Serikat. Hal ini memberikan tekanan pada pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Tercermin, arus modal keluar dari pasar keuangan domestik meningkat menjadi 0,3 hingga 0,5% dari PDB pada periode Agustus dan Oktober 2023. Meski tidak signifikan, arus modal keluar ini memberikan tekanan pada nilai tukar dan cadangan devisa.

Lebih lanjut, Bank Dunia menilai bahwa memburuknya kondisi global, termasuk ketidakpastian geopolitik dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan mendorong penurunan kinerja perdagangan yang lebih tajam, yang mungkin mengakibatkan penerimaan yang lebih rendah dan posisi fiskal yang lebih ketat bagi Indonesia.

Sementara dari dalam negeri, dengan pergantian pemerintahan pada 2024, Bank Dunia menilai ada risiko kehilangan momentum dalam pelaksanaan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing, yang yang dapat berdampak pada pertumbuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper