Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi berbagai tantangan global yang dikhawatirkan dapat menghambat kinerja perekonomian nasional.
Menurutnya, ekonomi Indonesia telah berhasil mencatatkan pertumbuhan yang baik, yang didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi, juga didukung oleh laju inflasi yang cenderung terkendali.
“Selagi berupaya meningkatkan permintaan domestik, kami menyadari dan mewaspadai tantangan perekonomian global yang dapat menghambat kinerja perekonomian nasional. Sehingga, untuk menjaga prospek pertumbuhan dan memitigasi seluruh tantangan ke depan, kami telah menyiapkan serangkaian strategi,” katanya dalam acara peluncuran laporan Indonesia Economic Prospects Bank Dunia, Rabu (13/12/2023).
Airlangga memaparkan, untuk jangka pendek dan menengah, pemerintah akan mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga, mendorong investasi, mempercepat ekspor, yang dilaksanakan melalui koordinasi kuat antara sektor fiskal, moneter, dan riil.
Di antara yang telah dilakukan yakni Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat Daerah (TPID) yang menerapkan bauran kebijakan dan koordinasi yang kuat sehingga berhasil mengendalikan inflas.
Selain itu, pemerintah telah menindaklanjuti Keputusan Presiden No. 24/2023 tentang Satgas Peningkatan Ekspor Nasional melalui penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM.
Baca Juga
Pemerintah pun akan melanjutkan rangkaian strategi kebijakan dalam meningkatkan keberlanjutan melalui percepatan transisi energi, pengembangan ekosistem mobil listrik, dan membangun penyimpanan karbon.
Peningkatan produktivitas melalui inovasi digital serta melanjutkan reformasi dan transformasi struktural juga dilakukan, yang mencakup percepatan proyek infrastruktur pada konektivitas, peningkatan kualitas kelembagaan, penerapan Undang-Undang Cipta Kerja, dan industrialisasi.
Airlangga menambahkan 2024 akan menjadi tahun landasan penting sebelum pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Oleh karena itu, pendekatan pembangunan transformatif akan dilakukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Kami juga optimis dengan langkah positif aksesi keanggotaan Indonesia di OECD, bahwa Indonesia akan menjadi negara Asean pertama yang menjadi anggota OECD. Keanggotaan itu akan membawa beberapa manfaat diantaranya yakni peningkatan reputasi dan transparansi, standar kebijakan yang tinggi, dan peningkatan kepercayaan investor terhadap Indonesia, sehingga targetnya kita akan bisa keluar dari middle income trap,” pungkas Airlangga.