Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengereman LRT Jabodebek Makin Mulus, Kemenhub: Berkat Upgrade Sistem

Pengereman pada LRT Jabodebek diklaim makin halus setelah adanya pembaruan sistem perangkat lunak yang mengatur operasional moda transportasi tersebut.
Kereta LRT Jabodebek melintas di dekat apartemen berorientasi TOD di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kereta LRT Jabodebek melintas di dekat apartemen berorientasi TOD di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pengereman pada LRT Jabodebek kini disebut makin halus setelah adanya pembaruan (upgrade) sistem perangkat lunak yang mengatur operasional moda transportasi tersebut.

Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djarot Tri Wardhono menjelaskan sistem pengereman LRT Jabodebek menggunakan sebuah sistem perangkat lunak (software) yang dioperasikan secara otomatis pada pusat kendali atau Operation Control Center (OCC). 

Dia menuturkan, sistem ini termasuk pada teknologi Grade of Automation (GoA) level 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek. Sistem ini membuat seluruh sistem perjalanan, seperti persinyalan dan pengereman, dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan masinis.

“Teknologi GoA level 3 itu ada sistem yang mengatur perjalanannya, termasuk pengereman. Itu semua diatur di OCC,” jelas Djarot dalam Instagram Live “Apa Kabar LRT Jabodebek?” di akun @ditjenperkeretaapian pada Jumat (1/12/2023).

Djarot menuturkan, pada masa awal operasinya, sistem software pada LRT Jabodebek belum berjalan dengan maksimal. Sehingga, pengereman yang dilakukan pun juga kurang mulus dan cenderung menghentak.

Setelah munculnya keluhan dari masyarakat, Kemenhub pun melakukan upgrade sistem tersebut pada versi terbarunya. Djarot mengatakan, upgrade sistem tersebut pun berdampak positif pada kegiatan operasional LRT Jabodebek.

Upgrade itu pun disebut turut berimbas pada pengereman kereta LRT Jabodebek yang makin halus sehingga kenyamanan penumpang makin optimal.

“Lambat laun kita perhalus (pengereman LRT Jabodebek), melalui upgrade software itu,” paparnya.

Djarot melanjutkan, saat ini operasional LRT Jabodebek telah menggunakan 16 rangkaian kereta (trainset) setiap harinya. Hal tersebut pun berdampak pada waktu tunggu antarkedatangan kereta (headway) yang makin pendek, tepatnya pada kisaran 7,5 menit hingga 15 menit.

Penambahan trainset ini turut meningkatkan frekuensi perjalanan LRT Jabodebek setiap harinya. Djarot mengatakan, saat ini LRT Jabodebek melayani 202 perjalanan per harinya pada hari kerja dan 200 perjalanan pada akhir pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper