Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur ECB Ungkap Perang Lawan Inflasi Belum Berakhir

Presiden ECB buka suara mengenai perlunya mengetahui arah kebijakan fiskal dan inflasi yang belum selesai.
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas inflasi. Ia juga menekankan perlunya kejelasan arah kebijakan fiskal untuk menetapkan kebijakan moneter.

Lagarde, yang merupakan menteri keuangan Perancis selama krisis keuangan besar, berbicara dengan latar belakang Uni Eropa merombak peraturan-peraturan fiskalnya menjelang tenggat waktu akhir tahun. 

"Saya berharap Perancis dan Jerman akan dapat memajukan hal itu - dan saya juga berharap bahwa kebijakan-kebijakan fiskal yang diputuskan akan membantu membuat Eropa lebih kompetitif, lebih efisien, lebih produktif dan investasi akan benar-benar diarahkan pada hal-hal yang dapat membantu hal tersebut," jelasnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/11/2023). 

Sebelumnya, Lagarde juga mengungkapkan bahwa ECB belum dapat menyatakan kemenangannya atas inflasi. Sikap perhatian juga harus tetap diterapkan hingga inflasi dapat menyentuh kembali ke target 2%.

Meskipun guncangan energi dan rantai pasokan yang mendorong harga mereda, pasar tenaga kerja masih menyesuaikan diri dan upah yang meningkat. 

"Kami telah menghadapi guncangan inflasi yang besar dan kami telah melakukan penyesuaian kebijakan yang besar untuk meresponnya," jelasnya, dan menuturkan bahwa dampak penyesuaian semakin terasa dan tekanan inflasi semakin berkurang. 

Lagarde kemudian kembali memperingatkan bahwa masih ada perjalanan panjang yang perlu dihadapi kedepannya. Ia menuturkan bahwa kebijakan moneter ECB berada di dalam fase harus memperhatikan berbagai kekuatan yang mempengaruhi inflasi, namun harus fokus pada mandat untuk menjaga stabilitas harga. 

ECB sendiri mempertahankan suku bunga deposito 4% pada Oktober 2023. Para pejabat menekankan bahwa ECB perlu mempertahankan suku bunga ini dalam waktu yang lama, agar inflasi dapat terkendali. 

Adapun, Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau mengatakan bahwa biaya pinjaman mungkin akan tetap stabil untuk beberapa kuartal ke depan.

Kemudian, para investor juga masih berfokus pada kapan pemangkasan pertama akan dilakukan. Mereka memperkirakan langkah pertama akan dilakukan secepatnya pada bulan April 2024. 

Gubernur bank sentral Belgia Pierre Wunsch juga memperingatkan dalam sebuah wawancara bahwa pertaruhan seperti itu dapat menyebabkan ECB menaikkan suku bunga, jika hal tersebut melemahkan pendirian kebijakan lembaga tersebut. 

Meskipun inflasi zona euro telah melambat menjadi 2,9%, inflasi diperkirakan akan meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang karena volatilitas di pasar energi.

Upah juga dipandang sebagai risiko utama yang dapat menjaga tekanan harga tetap tinggi karena pasar tenaga kerja tetap tangguh terhadap pelemahan ekonomi yang lebih luas. 

"Mengingat skala penyesuaian kebijakan kami, kami sekarang dapat memberikan waktu untuk penyesuaian tersebut," jelas Lagarde.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper