Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Eropa Lihat Peluang Euro Saingi Dolar AS di Tengah Kebijakan Trump

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde menyebut perubahan yang sedang berlangsung menciptakan peluang untuk momen euro global.
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan Presiden Donald Trump yang tidak menentu menawarkan kesempatan untuk memperkuat peran internasional euro dan memungkinkan blok mata uang tersebut menikmati lebih banyak hak istimewa yang selama ini disediakan untuk AS.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan jika pemerintah nasional dapat menyelesaikan masalah yang telah lama menghambat potensi ekonomi Uni Eropa, mereka akan mendapatkan keuntungan berupa biaya pinjaman yang lebih rendah serta perlindungan dari fluktuasi mata uang dan sanksi.

"Perubahan yang sedang berlangsung menciptakan peluang untuk momen euro global. Ini adalah kesempatan utama bagi Eropa untuk mengambil kendali yang lebih besar atas nasibnya sendiri. Namun, ini bukan hak istimewa yang akan diberikan kepada kita begitu saja. Kita harus mendapatkannya," kata Lagarde dalam pidatonya di Berlin dikutip dari Bloomberg, Selama (27/5/2025).

Dalam pidatonya, Lagarde mengingat masa-masa sebelumnya di mana tindakan AS dapat menantang peran dolar sebagai mata uang cadangan utama, termasuk Richard Nixon yang menangguhkan konvertibilitas menjadi emas pada 1970-an. Meskipun tidak ada alternatif yang kuat saat itu, saat ini ada euro, yang dia sebut sebagai mata uang internasional lain di samping dolar AS.

Komentar tersebut menunjukkan bagaimana para pembuat kebijakan di kawasan tersebut berusaha memanfaatkan serangan Trump terhadap perdagangan global dan lembaga-lembaga AS untuk keuntungan mereka. 

Aspirasi semacam itu telah mendapat dorongan dari para investor, yang telah menjual dolar pada kekacauan tarif. Itu meningkatkan euro dalam sebuah langkah yang sebelumnya disebut Lagarde sebagai berlawanan dengan intuisi tetapi dapat dibenarkan.

Dalam laporan terbarunya tentang subjek tersebut, ECB mencatat bahwa peran internasional euro tetap stabil secara umum pada 2023. Lagarde menyoroti tiga area yang penting untuk meningkatkan status globalnya.

Pertama, dia mendesak fondasi geopolitik yang kuat dan kredibel dengan mempertahankan komitmen teguh untuk membuka perdagangan dan mendukungnya dengan kemampuan keamanan. 

Kedua, dia mengulangi seruan untuk melengkapi pasar tunggal, membantu perusahaan rintisan, memangkas regulasi, dan membangun persatuan tabungan dan investasi, yang kemajuannya lambat. 

Lagarde juga menegaskan kembali perlunya lebih banyak pembiayaan bersama di tingkat Eropa untuk berbagai tindakan termasuk pertahanan, ide lain yang kontroversial secara politik. Menurutnya, kemajuan di bidang itu berarti investor akan memiliki kumpulan sekuritas yang lebih dalam untuk dimanfaatkan. 

"Logika ekonomi memberi tahu kita bahwa barang publik perlu dibiayai bersama, dan pembiayaan bersama ini dapat memberikan dasar bagi Eropa untuk secara bertahap meningkatkan pasokan aset yang aman," ujar Lagarde.

Terakhir, Lagarde mengatakan Eropa harus menunjukkan kemampuannya untuk menegakkan landasan hukum dan kelembagaan yang kuat guna menjaga kepercayaan investor terhadap nilai jangka panjang mereka.

Komentar Lagarde senada dengan pernyataan terkini oleh anggota Dewan Eksekutif ECB Isabel Schnabel. Dia menyebut, pasar obligasi Eropa yang besar merupakan prasyarat bagi peran yang lebih besar bagi euro.

Pada acara terpisah di Berlin, Presiden Bundesbank Joachim Nagel juga menggemakan sentimen Lagarde tentang Eropa. Dia menuturkan, Eropa harus bekerja sama lebih erat dan menunjukkan lebih banyak ketahanan.

“Mungkin kita terlalu naif di masa lalu, percaya bahwa segala sesuatunya akan selalu berjalan sebagaimana mestinya. Kita sekarang perlu memperbaiki diri. Kita perlu memikirkan kembali model ekonomi Eropa, kebijakan pertahanan kita, dan bagaimana kita dapat menjadi lebih mandiri," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper