Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Eropa (ECB) mengantisipasi pertumbuhan ekonomi bakal lebih lambat pada kuartal III/2025 karena ada ketidakpastian perdagangan global. Adapun, kesepakatan terbaru dari AS masih belum terlalu meredakan ketegangan tensi dagang.
Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan tarif sebesar 15% yang saat ini dikenakan AS terhadap sebagian besar barang kiriman Eropa masih lebih tinggi sedikit dari asumsi ECB pada Juni, walau jauh di bawah skenario terburuk.
"Kesepakatan perdagangan terbaru telah mengurangi, namun tentu belum menghilangkan, ketidakpastian global yang masih bertahan akibat situasi kebijakan yang sulit diprediksi," ujarnya di Jenewa, Rabu (20/8/2025).
Adapun, Lagarde menyebut ketidakpastian itu tetap ada karena tarif sektoral terhadap produk farmasi dan semikonduktor masih belum jelas.
Baca Juga : Alasan BI Pangkas Lagi Suku Bunga Acuan Jadi 5% |
---|
Komentar orang nomor satu di ECB itu menjadi yang pertama sejak Uni Eropa mencapai kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump. Para pejabat ECB diperkirakan mempertahankan suku bunga deposito di level 2% saat rapat kebijakan September.
Keputusan itu pun akan memperpanjang jeda mempertahankan suku bunga yang dimulai bulan lalu setelah kampanye penurunan suku bunga selama satu tahun.
Sebagian besar pengambil kebijakan menilai suku bunga saat ini berada pada tingkat yang tepat atau tidak terlalu menekan dan tidak terlalu mendukung aktivitas ekonomi. Namun, beberapa pembuat kebijakan menyarankan supaya ada peluang penurunan suku bunga lebih lanjut.
"Staf ECB akan mempertimbangkan dampak dari kesepakatan perdagangan UE-AS terhadap perekonomian zona euro dalam proyeksi bulan September mendatang, yang akan menjadi panduan bagi keputusan kami dalam beberapa bulan ke depan," kata Lagarde.
Berdasarkan data Bloomberg, perekonomian 20 negara anggota Zona Euro secara tak terduga tumbuh sebesar 0,1% pada kuartal II/2025 yang menunjukkan ketahanan di tengah tekanan perdagangan dan gejolak geopolitik. Inflasi berada di sekitar target ECB sebesar 2%.
“Perekonomian zona euro menunjukkan ketahanan pada awal tahun ini di tengah tantangan lingkungan global,” ujar Lagarde dalam pertemuan Dewan Bisnis Internasional Forum Ekonomi Dunia (WEF).
Meskipun telah membantah rumor bahwa dirinya akan mengakhiri masa jabatannya di ECB lebih awal untuk memimpin WEF, laporan media terbaru menyebutkan bahwa dia kemungkinan akan mengambil posisi tersebut setelah masa jabatannya di Frankfurt berakhir pada 2027. Seorang juru bicara WEF menolak memberikan komentar.