Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina New & Renewable Energy (NRE) bekerjasama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mengumumkan kerja sama mobilitas berkelanjutan untuk transportasi umum di Indonesia.
Kemitraan ini diresmikan lewat penandatangan letter of interest kepada US International Development Finance Corporation (US DFC) di Washington, DC, Senin (13/11/2023).
Dengan populasi bus yang berjumlah lebih dari 260.000 unit, Indonesia menghadirkan peluang besar bagi penetrasi bus listrik.
Kemitraan ini memperkenalkan model e-MaaS (electric Mobility as a Service) yang inovatif, menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik sehingga mengurangi ketergantungan pada pendanaan pemerintah.
CEO VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, kerja sama itu akan memimpin transformasi industri transportasi umum dan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi infrastruktur kendaraan listrik yang komprehensif, transisi dari model capex ke opex, dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia,” kata Gilarsi seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/11/2023).
Baca Juga
Sementara itu, CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan, perseroan berkomitmen untuk menurunkan emisi pada 2060 atau lebih cepat.
Dannif menggarisbawahi perseroan bakal fokus pada sektor-sektor yang menantang lewat solusi rendah karbon dan pegembangan EBT.
“Membangun bisnis masa depan yang mencakup bisnis kendaraan listrik, baterai, hidrogen ramah lingkungan, dan karbon. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mempercepat upaya kami,” kata Dannif.
Kemitraan ini bertujuan untuk membantu entitas seperti TransJakarta dan Ibu Kota Baru IKN dalam mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk adopsi kendaraan listrik secara luas.
Model e-MaaS tidak terbatas pada kendaraan; proyek ini mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan, yang menawarkan solusi holistik dan hemat biaya untuk kota-kota besar di Indonesia.
Upaya kolaboratif melalui e-MaaS ini siap untuk diimplementasikan di berbagai sektor, mendorong proyek transportasi ramah lingkungan dan transformasi kelistrikan. Skalabilitasnya juga membuka jalan untuk ekspansi ke wilayah lain, sehingga mendorong ekosistem transportasi ramah lingkungan yang kuat dan berkelanjutan.