Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan rantai pasok untuk konversi motor BBM menjadi motor listrik.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong program konversi motor listrik tersebut, meski masih sepi peminat.
Yudo menyebut, guna mendorong program tersebut, Kementerian ESDM memprioritaskan pembangunan rantai pasok dan juga komponen motor konversi ini.
“Ini kan program pertama, yang jelas kita ini tahun pertama ini kita bangun satu paling penting rantai pasoknya, baterai dari mana, kompenen dari mana,” kata Yudo saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (5/10/2023).
Yudo menyampaikan, selain membangun rantai pasok dan komponen bagi motor konversi, pihaknya juga membangun sumber daya manusia untuk mendukung program konversi ini.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun sistem perbengkelan untuk mendukung motor listrik ini. Yudo berharap tahun depan konversi motor listrik akan didukung dengan bengkel kelas A yang saat ini dalam tahap pengujian.
Baca Juga
“Di mana tahun depan kita sudah siap karena bengkel sudah ada dan kita harapkan bengkel kelas A juga sudah ada yang untuk pengujian, jadi itu akan membantu yang sekarang belum ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Yudo mengakui bahwa untuk mencapai target konversi motor listrik dengan subsidi tahun ini cukup berat.
“Dari sisi kebijakan, kemudian dari strategi. Kalau target 50.000 [2023] rasanya berat,” ujar Yudo dalam acara Pengembangan Ekosistem Kendaraan bermotor Berbasis Baterai (KBLBB) di BBSP KEBTKE, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Yudo mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan perubahan guna mengejar target konversi motor listrik pada tahun ini.
Dia berharap peminat konversi motor listrik tahun depan dapat lebih meningkat. Pihaknya, akan meningkatkan pelayanan dari segi operasionalnya.
“Tahun depan, kami harapkan lebih mulus lagi. Kami akan meningkatkannya, salah satunya di level operasional,” katanya.