Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum berencana untuk memperpanjang tarif promo flat Rp5.000 untuk LRT Jabodebek di tengah tren pertumbuhan penumpang pada masa awal operasionalnya.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menuturkan, hingga saat ini skema pemberlakukan tarif LRT Jabodebek masih belum mengalami perubahan. Secara terperinci, Adita memaparkan pemerintah menetapkan tarif promo sebesar Rp5.000 untuk seluruh lintas perjalanan yang berlaku hingga 30 September 2023.
Setelahnya, pemerintah akan memberlakukan pengenaan tarif maksimal Rp20.000 untuk jarak terjauh yang akan berlaku mulai Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024.
“Hingga saat ini pemberlakuan tarif promo masih sesuai dengan rencana awal,” jelas Adita saat dihubungi pada Senin (25/9/2023).
Adapun, setelah Februari 2024, LRT Jabodebek akan memberlakukan tarif normal sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor (KM) No. 67/2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jabodebek.
Perhitungan tarif LRT Jabodebek dalam keputusan tersebut adalah sebesar Rp5.000 untuk kilometer pertama dan penambahan senilai Rp700 untuk kilometer selanjutnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, antusiasme masyarakat terhadap LRT Jabodebek terbilang cukup tinggi. Hal tersebut terindikasi dari jumlah penumpang moda transportasi ini yang menunjukkan tren pertumbuhan setiap pekannya.
Berdasarkan data dari KAI, jumlah penumpang LRT pada periode 28 Agustus-24 September 2023 adalah 1.211.160 orang. Tren kenaikan pengguna umumnya terjadi pada akhir pekan dengan jumlah penumpang berada di kisaran 50.000-60.000 orang.
"Jumlah penumpang tertinggi sejauh ini terjadi pada 24 September 2023 dengan jumlah 69.660 orang," jelas Kuswardojo.
Adapun, Kuswardojo menjelaskan, jika dihitung secara kasar menggunakan jarak terjauh pada masing-masing jalur, rute Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang 27,3 km akan dikenakan tarif sekitar Rp23.000 hingga Rp24.000.
“Pada 1 km pertama Rp5.000, kemudian 26,3 kilometer sisanya dikalikan Rp700, jadi tarifnya sekitar Rp23.000-Rp24.000. Ini perhitungan kami berdasarkan kilometer jarak,” jelas Kuswardojo.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan Bisnis.com dengan menggunakan formula yang sama, rute Dukuh Atas-Harjamukti sepanjang 24,3 km akan memiliki tarif Rp21.310.