Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Percaya Hilirisasi Mineral Bawa Indonesia Berjaya, Ini Buktinya

Kebijakan hilirisasi mineral diklaim akan membawa Indonesia sebagai perekonomian terbesar ke-4 dunia.
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).
Ilustrasi proyek PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan hilirisasi mineral yang berujung pada penghentian ekspor mineral mentah dinilai bisa mendongkrak perekonomian nasional. Pemerintah mengklaim hal itupun telah tercermin dari Produk Domestik Bruto atau PDB.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut dampak dari program hilirisasi akan menjadikan Indonesia sebagai negara kuat. Menurutnya, berkat kebijakan tersebut, Indonesia bakal menembus jajaran perekonomian terbesar dunia dalam waktu beberapa tahun ke depan. 

“Dari sisi ekonomi, sekali lagi saya percaya bahwa pada 2050 atau lebih awal kita bisa menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 atau ke-5 di dunia,” kata Luhut dalam sesi konferensi pers Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt, Kamis (7/9/2023).

Saat ini saja, katanya, nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia telah mencapai US$1,45 triliun. Bahkan, Menko Marves itupun optimistis hal itu selaras dengan kenyataan belakangan ini.

Luhut menjelaskan kemajuan ekonomi nasiona itupun sejalan dengan studi yang dirilis Atlantic Council. Berdasarkan studi tersebut, jelasnya, Indonesia akan melampaui Rusia dalam segi ekonomi.

“Jadi kita akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-6, itu menurut saya yang diumumkan oleh Atlantic Council tiga hari yang lalu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya menyetop ekspor bahan-bahan mineral dan tambang, meski akan menghadapi berbagai gugatan.

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia tidak takut digugat berbagai negara lantaran kebijakan hilirisasi mineral. Menurutnya, gugatan tersebut adalah hal biasa karena kebijakan tersebut hanya untuk meningkatkan nilai tambah komoditas minerba dalam negeri. 

"Pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi, supaya nilai tambah dinikmati di dalam negeri," jelas Jokowi beberapa waktu silam. 

Terbaru, pemerintahan Jokowi telah resmi menghentikan ekspor biji bauksit per 10 Juni 2023. Jokowi dan jajarannya siap untuk menghadapi konsekuensi dari pelarangan tersebut, termasuk gugatan di WTO. Jokowi juga menegaskan komoditas emas juga akan didorong untuk dilakukan hilirisasi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper