Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenperin Optimistis Badan Industri Mineral Bakal Percepat Hilirisasi

Wamenperin Faisol Riza yakin Badan Industri Mineral percepat hilirisasi mineral strategis sesuai arahan Presiden Prabowo.
Suasana saat pengucapan sumpah/janji wakil ketua mahkamah agung bidang Yudisial, dan pelantikkan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Kepala Badan Industri Mineral, Kepala BNN, Kepala BNPT, dan para Dubes LBB RI di Istana Negara, Senin (25/8/2025). Youtube Setpres RI
Suasana saat pengucapan sumpah/janji wakil ketua mahkamah agung bidang Yudisial, dan pelantikkan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Kepala Badan Industri Mineral, Kepala BNN, Kepala BNPT, dan para Dubes LBB RI di Istana Negara, Senin (25/8/2025). Youtube Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza meyakini terbentuknya Badan Industri Mineral akan mendukung percepatan hilirisasi komoditas mineral strategis sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. 

Dalam hal ini, dia menekankan bahwa Kementerian Perindustrian juga berkomitmen untuk turut andil berperan mendukung hilirisasi dan industrialisasi. 

“Ini untuk percepatan hilirisasi,” kata Faisol kepada Bisnis, Selasa (26/8/2025). 

Apalagi, kehadiran badan baru ini juga memberikan harapan baru untuk pengembangan mineral strategis yang lebih maju, terutama logam tanah jarang.

Logam tanah jarang merupakan sekelompok 17 unsur kimia yang memiliki sifat unik dan sangat penting untuk berbagai teknologi modern, termasuk perangkat elektronik, kendaraan listrik, dan teknologi pertahanan.

Kendati demikian, Faisol tak memberikan perincian mengenai pembagian tugas dan masih menantikan langkah dan fokus peranan Kemenperin dalam langkah hilirisasi mineral. 

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto baru saja membentuk Badan Industri Mineral. Badan baru ini mendapat tiga mandat utama, yakni mengekstraksi logam tanah jarang, melindungi cadangan nasional, serta mengembangkan industrinya di dalam negeri.

Kepala Badan Industri Mineral Brian Yuliarto menuturkan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan mengelola mineral strategis nasional, seperti logam tanah jarang (rare earth) hingga mineral radioaktif yang memiliki nilai tinggi serta peran penting dalam teknologi modern.

“Pak Presiden meminta kami menjadi Kepala Badan Industri Mineral. Badan ini nantinya mengelola industri material strategis yang terkait untuk industri pertahanan. Material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa, dan juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita,” kata Brian usai dilantik sebagai kepala Badan Industri Mineral oleh Presiden Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar mineral strategis yang harus dikelola secara terintegrasi agar memberi manfaat optimal bagi kepentingan nasional.

“Karena ini diharapkan muatan teknologinya cukup banyak, jadi pengembangan di perguruan tinggi terkait mineral logam tanah jarang diharapkan bisa didorong diaplikasikan di industri,” pungkasnya.

Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batubara Nasional Tahun 2025, total sumber daya logam tanah jarang mencapai 136,2 juta ton dalam bentuk bijih dan 118.650 ton logam per 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro