Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Amankan Mineral Kritis hingga Harga Wajar AMMN

Berita tentang perlombaan mengamankan mineral kritis bersama sejumlah berita lain menjadi berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (29/8/2023).
Ilustrasi-Canva
Ilustrasi-Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan mineral kritis akan meningkat secara signifikan sehingga persoalan ketersediaan pasokan di tingkat global akan menjadi suatu tantangan. Namun, negara-negara di Asean dikenal memiliki beragam jenis deposit mineral dengan potensi yang sangat besar.

Berita tentang perlombaan mengamankan mineral kritis menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Selasa (29/8/2023):

1. Mengamankan Potensi Mineral Kritis Indonesia dan Negara Asean

Makin kuatnya peran mineral kritis dalam upaya mendukung transisi energi telah mendorong banyak negara di dunia untuk berlomba-lomba mengamankan potensi komoditas tambang itu.

Sejauh ini, mineral kritis memegang peranan sangat strategis dan vital sebagai bahan baku industri pembuatan panel surya, turbin angin, dan industri baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik, serta storage pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Tak hanya itu, mineral kritis juga mempunyai harga yang tinggi dikarenakan termasuk dalam kategori sulit untuk ditemukan, sulit diekstraksi dalam jumlah ekonomis, dan sulit disubstitusi logam atau material lain.

Wajar jika China dan Amerika Serikat belakangan ini melakukan aksi saling balas dengan melakukan kontrol terhadap mineral kritis yang digunakan dalam pembuatan semikonduktor, kendaraan listrik, dan industri teknologi tinggi tersebut.

2. Melesatnya Korporasi Butuh Keringanan Pajak

Setidaknya, sebanyak 2.541 perusahaan mengajukan keringanan angsuran PPh Badan karena lesunya aktivitas bisnis. Mayoritas korporasi itu adalah sektor komoditas yang tertekan akibat turunnya harga di pasar global pada tahun ini. 

Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan-perusahaan tersebut mencatatkan PPh yang akan terutang kurang dari 75 persen yang dihitung selama 3 bulan atau lebih berjalannya tahun pajak, sehingga secara legal berhak untuk mendapatkan diskon angsuran pajak korporasi.

Hal ini membuat pekerjaan rumah pemerintah bertambah lagi untuk mengamankan penerimaan negara melalui setoran pajak. Sebagaimana diprediksi sebelumnya, sektor komoditas yang belakangan lesu akibat penurunan harga, membuat pelaku usaha kelimpungan, dan bahkan sebagian di antaranya memohon keringanan pajak.

Sektor komoditas dalam dua tahun terakhir memang menjadi lini bisnis yang memberikan sumbangsih besar terhadap penerimaan pajak. Maklum, harga sederet komoditas sumber daya alam (SDA) seperti minyak, gas, dan batu bara tinggi menjulang.


 

3. Menutup Lubang Ekosistem Industri Pembangkit Tenaga Surya

PT Dian Swastatika Sentosa, Tbk. (Grup Sinarmas) meresmikan groundbreaking pabrik sel dan panel surya di Kendal, Jawa Tengah. Fasilitas produksi terintegrasi pertama di Indonesia ini akan menutup lubang ekosistem industri pembangkit listrik tenaga surya.

Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat semikonduktor yang terdiri atas wilayah besar dioda sambungan p-n, di mana dengan cahaya matahari dapat menciptakan energi listrik. Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P (anoda) dan semi konduktor tipe N (katoda) yang disambungkan.

Beberapa sel surya dalam kelompok terpadu, semuanya berorientasi dalam satu bidang, membentuk panel atau modul fotovoltaik surya. Indonesia saat ini memiliki 22 pabrikan modul surya dengan total kapasitas produksi mencapai 1.644 MWp per tahun dan spesifikasi kapasitas maksimum per modul surya mencapai 560 Wp.

Namun, masih terdapat kendala yang dihadapi oleh industri modul surya, antara lain spesifikasi produk modul surya yang berkembang dengan cepat, industri komponen sel surya masih sangat terbatas, dan persyaratan kategori tier 1 yang dipersyaratkan lembaga pendanaan luar negeri.


 

4. Geliat Hunian di Kawasan Berorientasi Transit Makin Dilirik 

Beroperasinya sarana transportasi publik baru Light Rail Transit (LRT) Jabodebek membawa dampak langsung pada pasar properti yang dipasarkan sepanjang lintasannya khususnya di area koridor timur dan selatan Jakarta. 

Hal ini mendorong minat pencarian hunian yang dekat dengan transportasi publik. Hunian dengan radius sampai 800 meter dari akses transportasi menjadi pilihan masyarakat urban yang mengutamakan kemudahan mobilitas ke pusat kota.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit, TOD memiliki konsep dengan jarak ideal 400 meter sampai dengan 800 meter dari simpul transit moda angkutan umum massal.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan proyek infrastruktur transportasi menjadi daya tarik bagi konsumen, khususnya transportasi umum yang menghubungkan kawasan hunian dengan pusat kota. Kehadiran LRT Jabodebek menjadi berkah bagi area hunian yang dilintasi sarana transportasi umum tersebut.

5. Ancar-ancar Harga Wajar Saham Amman Mineral (AMMN)

Harga komoditas terutama emas dan nikel yang diprediksi mulai kembali rebound pada semester II/2023 menjadi salah satu angin segar bagi emiten anyar PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN).

Sentimen positif dari naiknya harga komoditas tercermin dari gerak saham AMMN yang melonjak tajam 144,24 persen dari harga IPO-nya. Padahal, AMMN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia tidak lebih dari dua bulan, tepatnya pada 7 Juli 2023 dengan harga IPO Rp1.695 per saham.  

Pada saat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) AMMN menawarkan sebanyak 6,33 miliar saham. 

Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) ini pun meraup dana segar sebesar Rp10,73 triliun, nilai IPO terbesar sepanjang 2023 mengalahkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper