Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa dana pandemi kawasan atau Asean Response Fund telah berhasil dikumpulkan sebesar US$17,7 juta atau sekitar Rp265,5 miliar (asumsi kurs Rp15.000).
Hal ini disampaikannya usai Konferensi Pers Asean Joint Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM) di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
“Kemarin itu sudah ada Covid-19 Asean Funds for Covid-19 sekitar US$ 17,7 juta,” katanya.
Dia menjelaskan dari total dana yang telah dikumpulkan tersebut, telah digunakan sebagian untuk membeli vaksin Covid-19.
Sementara itu, sisa dari dana pandemi tersebut akan diusulkan agar bisa digunakan sebagai dana mitigasi jika kembali terjadi pandemi di masa mendatang.
“Sekarang di meeting ini kita usulkan agar eksisting fund tersebut yang masih ada, juga sisa uangnya, di-expand. Jadi, bukan hanya untuk Covid-19, tapi bisa juga untuk future pandemic,” jelasnya.
Baca Juga
Pada kesempatan berbeda, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa dana Asean Respons Funds yang masih tersisa ada sekitar US$10 juta.
Saat ini, para menteri keuangan dan menteri kesehatan masih akan mengkaji penggunaan dana tersebut ke depannya agar tidak tumpang tindih dengan dana pandemi yang telah dibangun pada tingkat global.
"Kita melihat masih ada gap [sisa dana] yang besar. Ini yang nanti akan kita diskusikan bersama menteri keuangan dan menteri kesehatan Asean," jelasnya.
Sebelumnya, Febrio menyampaikan bahwa dana pandemi untuk kawasan Asean memang dibutuhkan mengingat kondisi sektor kesehatan yang relatif belum terbangun di sebagian besar kawasan.
Adapun, mekanisme pengumpulan dana tersebut menyerupai Pandemic Fund yang dirumuskan oleh negara-negara G20 di bawah Presidensi Indonesia pada 2022.