Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Perum Bulog agar menyerap 250.000 ton jagung sesuai penugasan tahun ini. Adapun, stok jagung yang dikelola Bulog saat ini hanya 203 ton atau sekitar 0,08 persen dari target stok jagung nasional sesuai penugasan.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan penugasan tersebut Bulog diharapkan dapat mengamankan stok minimal cadangan jagung pemerintah (CJP) sebanyak 60.000 ton pada akhir tahun. Penugasan Bulog tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 03/HK.02.05/K/1/2023.
"Prioritas utamanya kita mendorong produksi jagung dalam negeri untuk diserap oleh Bulog," ujar Arief dalam keterangan resmi (22/08/2023).
Arief berujar, pengelolaan CJP dibutuhkan untuk membangun konektivitas hulu hilir yang kuat, terutama untuk menstabilkan harga jagung ke tingkat yang wajar. Musababnya, dia mengakui bahwa kondisi harga pangan dunia saat ini mengalami kenaikan akibat faktor-faktor produksi yang juga naik.
Dia pun optimistis, dengan penugasan CJP kepada Bulog, harga pakan ternak akan terkoreksi menuju keseimbangan baru dan berdampak pada stabilitas harga ayam dan telur di tingkat konsumen.
Menurut Arief, Bulog memiliki sarana dan prasarana yang mendukung penugasan tersebut, yakni berupa sarana pengering jagung/corn drying center (CDC) sebanyak 3 unit yang berada di lokasi sentra jagung di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur dengan kapasitas silo masing-masing mencapai 9.000 ton.
Baca Juga
"CDC yang dimiliki Bulog harus dimaksimalkan untuk menyimpan cadangan jagung ini sehingga pada saat dibutuhkan, pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menstabilkan pasokan dan harga jagung," katanya.
Selain mendorong Bulog menyerap jagung, Arief mengeklaim pihaknya juga terus memfasilitasi distribusi jagung dari daerah surplus ke daerah defisit. Sepanjang 2023, kata Arief, Bapanas telah memfasilitasi distribusi jagung mencapai 1.222.890 kg dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan ke daerah-daerah sentra peternak di Blitar, Kendal, Soloraya, Kalteng, dan Lampung.
Menyitir Prognosa Neraca Komoditas Jagung, perkiraan produksi jagung dalam negeri tahun 2023 mencapai 18,15 juta ton, dengan stok carry over dari tahun 2022 sebesar 3,08 juta ton, sementara kebutuhan jagung sepanjang tahun 2023 diperkirakan sebanyak 16,98 juta ton. Dengan begitu, Arief menyebut hingga akhir tahun perkiraan neraca jagung terdapat surplus sekitar 5,08 juta ton.
Cadangan jagung pemerintah bakal digunakan untuk program SPHP jagung khususnya ke peternak layer mikro dan kecil.
Berdasarkan data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, terdapat 3.951 peternak yang tersebar di 7 provinsi dan 40 kabupaten sentra dengan populasi mencapai 17,5 juta ekor dan estimasi total alokasi jagung yang dibutuhkan sebanyak 63.327 ton.