Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutama Karya Target Lanjutkan Pekerjaan Waskita di Tol Bocimi Awal 2024

PT Hutama Karya (Persero) menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih pekerjaan proyek Tol Bocimi dari PT Waskita Karya Tbk. (Persero)
Kendaraan melintas di jalan tol fungsional Lido/Cigombong via jalan tol Bocimi, Jumat (8/6/2018). JIBI/Bisnis/Tim Jelajah Jawa Bali 2018 (Krizia Putri Kinanti, Adam Rumansyah, Pandu Gumilar, M.Richard)
Kendaraan melintas di jalan tol fungsional Lido/Cigombong via jalan tol Bocimi, Jumat (8/6/2018). JIBI/Bisnis/Tim Jelajah Jawa Bali 2018 (Krizia Putri Kinanti, Adam Rumansyah, Pandu Gumilar, M.Richard)

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pengalihan pekerjaan pembangunan ruas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dari PT Waskita Karya Tbk. (Persero) kepada PT Hutama Karya (Persero) masih dalam tahap pembahasan bersama Kementerian PUPR. 

Adapun, ruas Tol Bocimi Seksi 1-2 telah resmi beroperasi. Dengan demikian, pembangunan Jalan Tol Bocimi menyisakan dua segmen lanjutan, yakni Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (14 km) dan Seksi 4 Sukabumi-Barat-Sukabumi Timur (13 km). 

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, pihaknya siap untuk mengambil alih pekerjaan proyek infrastruktur tersebut, kendati rencana penyelesaian ruas Tol Bocimi Seksi 3 masih dibahas oleh Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN dengan konsep penugasan oleh pemerintah. 

"Untuk pelaksanaan konstruksi diharapkan dapat dimulai pada pada kuartal I/2024," kata Tjahjo kepada Bisnis, Senin (7/8/2023). 

Sementara itu, Kementerian PUPR menyebut bahwa proses alih operator Jalan Tol Bocimi dari Waskita ke Hutama Karya perlu membuat perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) baru.

Hal itu diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.

"Iya nanti diteruskan Hutama Karya, tinggal dialihkan dulu PPJT-nya dulu ditutup, terus dibuat PPJT-nya baru, [PPJT awal] ditutup," ungkapnya.

Dia menegaskan PPJT baru perlu dilakukan mengingat Tol Bocimi dibangun dengan investasi murni dari Waskita. Sementara itu, Endra menilai masalah keuangan yang tengah menerpa Waskita saat ini membuat perusahaan pelat merah itu berat untuk melanjutkan investasi.

Endra pun membuka kemungkinan lain di mana Waskita bisa menjual jalan tol tersebut sehingga dapat dibeli perusahaan lain di luar Hutama Karya, termasuk Indonesia Investment Authority (INA).

Di sisi lain, dia menjelaskan, alasan pemerintah memilih Hutama Karya alih-alih BUJT lain, untuk melanjutkan pembangunan Tol Bocimi yang tak kunjung rampung secara keseluruhan itu.

"Hutama Karya kan sekarang core business-nya di jalan tol, ada konstruksinya juga. Jadi konstruksi, kemudian dia mengoperasikan itu, ya itu Hutama Karya," terangnya.

Menurut Endra, Hutama Karya mumpuni untuk melanjutkan pembangunan Tol Bocmi ruas Cibadak-Sukabumi Barat yang belum terbentuk jalurnya. Selain itu, HK juga memiliki penyertaan modal negara (PMN) yang melimpah.

"HK punya banyak itu PMN, dia baru jual juga [dua ruas Tol Trans Sumatra Rp20,5 triliun] jadi HK paling sehat," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal ini akan menyuntik PMN sebanyak Rp12,5 triliun untuk Hutama Karya pada 2024. PMN diberikan untuk menyelesaikan proyek yang dikerjakan oleh Waskita.

Kendati PMN tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Tol Trans Sumatra, Endra pun membuka kemungkinan lain selain Bocimi yang akan diambil alih oleh HK.

"Tapi bisa ambil alih ruas ruas vital di Jawa, termasuk Bocimi, Japek, dan beberapa yang dipegang Waskita," pungkasnya.

Adapun, pengusahaan Jalan Tol Bocimi masih dipegang oleh PT Trans Jabar Tol yang merupakan entitas sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Tol Road sebesar 99,99 persen dan 0,01 persen oleh Koperasi Waskita.

Trans Jabar Tol beroperasi sebagai perusahaan jalan tol yang didirikan pada tanggal 19 Juli 2007. TJT memperoleh hak pengusahaan jalan tol untuk segmen Bogor–Ciawi–Sukabumi dengan jangka waktu konsesi selama 45 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper