Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Kapal Naik 23 Persen, Bos Pelni: Penumpang Makin Banyak

PT Pelni menyebut kenaikan tarif rata-rata sebesar 23 persen tidak berdampak pada jumlah penumpang kapal, justru ada tren kenaikan.
KM Kelud. Pelni
KM Kelud. Pelni

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni, Tri Andayani mengeklaim kenaikan tarif rata-rata sebesar 23 persen tidak berdampak pada jumlah penumpang kapal. Sebagaimana diketahui, perusahaan pelat merah penyedia jasa angkutan laut itu resmi menyesuaikan tarif angkutan mereka sejak 1 Juli 2023.

"Kami melihat bahwa peningkatan tarif penumpang itu tidak berdampak. Bahkan, tren itu [penumpang] naik terus," ujar Andayani dalam Media Expose PT Pelni, Rabu (2/8/2023).

Andayani menuturkan bahwa penyesuaian tarif penumpang kapal Pelni kali ini menjadi yang pertama selama satu dekade terakhir. Oleh karena itu, lanjut dia, regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan menganggap kenaikan tarif penumpang menjadi hal yang wajar dilakukan saat ini.

"Itu yang menetapkan [tarif] pemerintah," tuturnya.

Pelni mencatat pada semester I/2023, mereka telah mengangkut 2,6 juta orang atau 115 persen di atas target. Jumlah tersebut juga 137 persen dari realisasi penumpang untuk periode yang sama pada 2022.

Secara terperinci, sebanyak 2,2 juta orang telah naik kapal penumpang dan 450.000 orang untuk kapal perintis. Pelni sendiri memiliki 26 kapal penumpang dan mengoperasikan 41 trayek kapal perintis.

Adapun kenaikan tarif penumpang kapal Pelni juga diiringi oleh peningkatan kualitas pelayanan. Mulai dari penyajian makanan, kenyamanan dan kebersihan kapal, hingga perbaikan toilet di seluruh kapal.

Andayani menyebut pihaknya tengah berdiskusi dengan Inka dan Pindad ihwal rencana perbaikan toilet di seluruh kapal Pelni. Nantinya, kata dia, seluruh toilet kapal akan diganti menggunakan bahan dari stainless steel seperti halnya toilet di gerbong kereta. Adapun Pelni menargetkan penggunaan toilet berbahan stainless steel akan dimulai pada 2024.

"Jadi memudahkan untuk kita dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan harian," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper