Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) optimistis pengerjaan tiga pelabuhan di Teluk Palu dengan nilai investasi sebesar US$70 juta atau sekitar Rp900 miliar dapat diselesaikan pada November 2023.
Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub M. Mashyud menjelaskan seluruh paket proyek telah berjalan. Secara terperinci, pengerjaan paket I di Donggala saat ini mencapai 60 persen dan ditargetkan selesai pada November 2023.
Kemudian, pengerjaan paket II di Wani adalah sebesar 68 persen dengan target penyelesaian Oktober 2023.
Sementara itu, dia mengatakan pengerjaan paket III di Pantoloan telah selesai 100 persen. Saat ini, Pelabuhan Pantoloan tengah memasuki masa pemeliharaan hingga November 2023.
Selanjutnya, pekerjaan paket IV yang merupakan konsultasi desain dan supervisi juga telah memasuki tahap akhir dengan progres sebesar 93 persen.
“Kami menargetkan seluruh pekerjaan fisik proyek ini selesai pada November 2023,” kata Mashyud saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga
Adapun, Mashyud menambahkan kendala dalam pengerjaan proyek ini berasal dari aspek teknis. Dia mengatakan, pengerjaan dermaga pada proyek ini terkendala oleh anomali kondisi tanah di lokasi proyek.
Dia juga menyebut adanya kebutuhan perpanjangan pinjaman untuk dapat merampungkan proyek ini. Seiring dengan hal tersebut, Kemenhub tengah mengusulkan perpanjangan periode pinjaman (loan extension) hingga Maret 2024 untuk penyelesaian administrasi.
Meski demikian, Mashyud memastikan penyelesaian fisik pengembangan Pelabuhan Teluk Palu tetap ditargetkan pada 2023. Hal ini sesuai dengan target pemerintah yang memasukkan Pelabuhan Teluk Palu sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
Sebagai informasi, pengembangan Pelabuhan Teluk Palu merupakan proyek perbaikan tiga pelabuhan, yakni Pelabuhan Pantoloan, Donggala, dan Wani yang sempat rusak karena terdampak gempa pada 2018.
Pengembangan Pelabuhan Teluk Palu mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 10/2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi Tengah dan wilayah terdampak lainnya.
Berdasarkan keterangan pers yang diakses dari laman Kementerian Perhubungan, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk membenahi kerusakan infrastruktur dan fasilitas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya, termasuk diantaranya adalah perbaikan fasilitas pelabuhan.