Bisnis.com, JAKARTA — Ritel modern Lulu Hypermarket dikabarkan bakal menutup permanen jaringan gerainya di Indonesia pada 30 April mendatang.
Menjelang tutup permanen, sejumlah gerai ritel Lulu Hypermarket menggelar diskon besar-besaran. Mengutip laman media sosial QBIG BSD City, Lulu Hypermarket QBIG BSD akan resmi menutup toko pada 30 April 2025. Saat ini sedang berlangsung diskon penutupan toko hingga 90%.
“Beli cepat harga gila, up to 90% off, Lulu Hypermarket QBIG BSD. Kami tutup toko 30 April 2025,” tulis unggahan tersebut, dikutip Senin (28/4/2025).
Di sisi lain, akun sosial media Lulu Hypermarket juga mengunggah pengumuman diskon cuci gudang hingga 90% di beberapa kategori seperti baju, sepatu, tas wanita, aksesoris, mainan, elektronik dan perlengkapan rumah. Diskon tersebut tersedia sampai persediaan habis.
Kabar tutupnya Lulu Hypermarket itu menjadi alarm bagi bisnis ritel modern yang menjadi salah satu sektor yang paling rentan sejak pandemi Covid-19.
Beberapa merek ritel modern tercatat melakukan berbagai langkah efisiensi. Bahkan setelah pandemi selesai, ritel kembali diuji dengan penurunan daya beli masyarakat lantaran beberapa kebijakan pemerintah hingga adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.
Baca Juga
Sejarah Lulu Hypermarket
Melansir laman resmi Lulu Retail, tercatat perusahaan ritel asal Uni Emirat Arab (UEA) ini telah memiliki total 250 jaringan gerai di berbagai negara seperti di Indonesia, China, Mesir, Malaysia, Italia, hingga Australia.
Di Indonesia, Lulu Hypermarket telah resmi beroperasi sejak 2016. Cabang pertama ritel ini hadir di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Namun, siapa sangka setelah hampir 10 tahun beroperasi, Lulu justru akan menutup gerainya secara permanen di Indonesia.
Operasional gerai pertama Lulu Hypermarket di Cakung, Jakarta Timur diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 31 Mei 2016. Sejumlah pejabat dan pengusaha turut hadir pada acara peresmian tersebut yakni Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan CEO Lulu Group Salfee Rupawala.
Dalam sambutannya kala itu, Jokowi berharap dengan dibukanya cabang perusahaan ritel yang sudah memiliki ratusan outlet di hampir seluruh negara Jazirah Arab, Mesir, dan Indonesia ini, maka produk-produk Indonesia seperti sirsak, durian, atau buah naga, pisang, ini bisa menyebar masuk ke negara negara lain.
Sementara itu, pemimpin Lulu Hypermarket, Yusuf Ali sempat mengungkapkan bahwa pihaknya berencana mengucurkan investasi awal mencapai US$300 juta pada tahap pertama untuk membuka 10 hypermatket hingga akhir 2017. Selain itu, Lulu Group juga akan membuka sebuah pusat logistik dan fasilitas gudang di Jakarta.
Profil Pemilik Lulu Hypermarket
Pemilik jaringan ritel Lulu Group itu merupakan sosok konglomerat asal India, yakni Yusuff Ali. Mengacu data Forbes Real Time Billionaires pada Jumat (4/4/2025), Yusuff Ali tercatat memiliki harta kekayaan senilai US$5,4 miliar atau sekitar Rp89,45 triliun (kurs jisdor Rp16.566 per dolar AS).
Dengan harta kekayaannya tersebut, Yusuff Ali menduduki peringkat orang terkaya ke-39 di India, serta ke 639 di dunia per 2025.