Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Putih Melambung, Pemerintah Bakal Naikkan HAP?

Pemerintah buka suara soal melonjaknya harga bawang putih di Indonesia. Lantas, bagaimana sikap pemerintah?
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). / Bisnis - Abdurachman
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). / Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengaku belum berencana mengintervensi harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen untuk komoditas bawang putih, di tengah melonjaknya harga komoditas ini.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, sebagian besar pasokan bawang putih berasal dari China. Saat ini, harga bawang putih di Negeri Tirai Bambu berada di level US$1.200-US$1.400 per metrik ton, menyebabkan harga bawang putih di Indonesia melonjak.

“Kenaikan harga [bawang putih] hari ini, yang pertama memang harganya kan sekitar US$1.200-US$1400 per metrik ton di China,” kata Arief kepada wartawan di Kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).

Pelemahan mata uang Rupiah terhadap dolar AS juga turut memicu melambungnya harga-harga, tidak hanya bawang putih, tetapi komoditas impor lainnya.

“Yang dulu hanya Rp13.500-Rp14.000, itu sekarang kita ketahui kan Rp16.800-Rp17.000,” ujarnya.

Di tengah situasi saat ini, Arief mengatakan bahwa importir memilih untuk tidak mendatangkan bawang putih dalam jumlah yang banyak. Para importir, kata Arief, kemungkinan hanya memasok untuk stok sebulan atau sebulan lebih.

Dengan kondisi ini, pemerintah akan kesulitan untuk mengubah HAP di tingkat konsumen. Kendati begitu, Arief memastikan pemerintah tetap memantau perkembangan harga bawang putih di dalam negeri.

“Hari ini kita belum bisa menyampaikan bahwa bawang putih itu perlu diintervensi,” ungkapnya. 

Merujuk Panel Harga Bapanas, Selasa (29/4/2025) pukul 15.00 WIB, harga bawang putih bonggol di tingkat konsumen secara rata-rata berada di level Rp44.154 per kilogram (kg). Harga bawang putih hari ini berada di atas HAP nasional yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp38.000-Rp40.000 per kg. 

Harga tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar Rp70.000 per kg, sedangkan terendah di Kepulauan Riau Rp36.846 per kg.

Dalam paparan yang disampaikan Bapanas pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (28/4/2025), Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengungkap hasil rapat koordinasi yang telah dilaksanakan pada Kamis (24/4/2025).

Perwakilan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap bahwa bawang putih yang sudah masuk neraca komoditas saat ini sebesar 550.000 ton dan telah diverifikasi.

Total 87 perusahaan impor yang telah terverifikasi dan ditetapkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) pada Januari 2025. Pemerintah juga telah bersurat kepada para importir dan mengharapkan agar para importir dapat mengisi aplikasi Simethris serta merealisasikan komitmen wajib tanam untuk mendorong produksi bawang putih dalam negeri. 

Masih dalam paparan yang sama, Direktur Impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan bahwa dari 315.890 ton Persetujuan Impor (PI) yang diterbitkan, baru sekitar 22,34% atau 78.772 ton dari total. Adapun, total perusahaan yang telah mendapatkan izin impor mencapai sekitar 51 perusahaan. 

“Di sini kita akan meminta komtimen mereka [importir] menjaga harga, kemudian distribusi sampai ke hilir untuk mendekati harga acuan yang kita tetapkan,” kata Ketut pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, mengutip laman Youtube Kemendagri, Selasa (29/4/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper