Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Mau Bentuk Badan Baru terkait Giant Sea Wall, Apa Tugasnya?

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk badan otorita baru yang akan mengorkestrasi pembangunan megaproyek Giant Sea Wall (GSW).
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato secara virtual di forum internasional World Government Summit 2025, yang digelar di Dubai, pada Kamis (13/2/2025) sore. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato secara virtual di forum internasional World Government Summit 2025, yang digelar di Dubai, pada Kamis (13/2/2025) sore. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk badan otorita baru yang akan mengorkestrasi pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) di sepanjang pesisir pantau utara Jawa. 

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa nantinya badan otorita anyar itu akan berada langsung di bawah Kementerian Koordinator (Kemenko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK). 

“Tanggul laut raksasa itu sebenarnya Giant Sea Wall presiden sudah menugaskan kepada Menko Infrastruktur untuk membentuk semacam badan otorita,” kata Diana saat ditemui di Kantornya, Selasa (8/4/2025). 

Diana menyebut, nantinya Badan Otorita pembangunan Tanggul Laut bakal bertugas menjembatani antar kementerian yang bakal terlibat dalam pembangunan Giant Sea Wall.

Dalam kabar terbarunya, pembentukan GSW itu saat ini masih dalam tahap perumusan di lingkup Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. 

“Jadi harus ada badan otoritanya. Nah ini Kementerian Menko Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan sedang melaksanakan,” pungkas Diana.  

Adapun sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) tengah dalam tahap pendalaman desain.

AHY menegaskan, pembangunan tanggul laut merupakan langkah strategis untuk melindungi masyarakat dari bencana lingkungan yang semakin kompleks.

“Penanggulangan banjir harus dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Kami akan memastikan semua pihak terkait mendiskusikan bersama desain, skema pembiayaan, dan kerja sama terbaik agar proyek ini bisa segera direalisasikan,” kata AHY dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025). 

AHY juga sempat mengungkap potensi kerja sama dengan China untuk turut serta menggarap proyek Giant Sea Wall. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan bilateral bersama Wakil Perdana Menteri China (26/3/2025).

“Pertemuan bilateral bersama Wakil Perdana Menteri RRT [China] merupakan mitra dagang penting, dengan nilai kerja sama hingga 133 miliar dolar AS pada 2023. Selain itu, kerja sama selama ini sejalan dengan Asta Cita Presiden serta akan mendorong terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ucap AHY dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/3/2025).

AHY menjelaskan, kerja sama China untuk menggarap proyek Giant Sea Wall itu bukan tidak mungkin, lantaran RI – China telah berhasil menjalin kerja sama salah satu pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung yang telah diresmikan pada 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper