Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut hingga saat ini belum mendapat arahan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk mulai menggarap proyek Giant Sea Wall yang telah resmi ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN).
Menteri PU, Dody Hanggodo menjelaskan bahwa saat ini proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan di Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan (IPK).
“Kalau progres Giant Sea Wall tetap jalan, masih proses perencanaan itu nanti di Kemenko Infrastruktur,” kata Dody saat ditemui di Kantornya, Jumat (7/3/2025).
Dody menjelaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall penting untuk segera dijalankan guna mengamankan wilayah pesisir pantai Utara Jawa.
“Kalau Giant Sea Wall agak sedikit beda cerita. Itu kan lebih menahan kalau pas pasang air air laut supaya tidak masuk ke daratan Jakarta,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut telah mengantongi sejumlah ketertarikan investor asing yang hendak menggarap proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.
Baca Juga
“Ada beberapa [penjajakan kerja sama dengan asing] yang menunjukkan ketertarikan, tapi masih terus kita pelajari,” kata AHY saat ditemui di Kemang Pratama, Bekasi, Kamis (6/3/2025).
Asal tahu saja, proyek Giant Sea Wall yang bakal membentang dari Banten hingga Gresik telah resmi mendapat cap proyek strategis nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Penetapan status PSN proyek Giant Sea Wall sebagai salah satu PSN itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2025 – 2029.