Bisnis.com, JAKARTA - India dan Uni Emirat Arab sepakat menggunakan mata uang lokal masing-masing untuk transaksi antarnegara.
Kesepakatan itu terjalin seiring dengan kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan peran rupee dalam skala global.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (15/7/2023), Bank Sentral India mengatakan bahwa kesepakatan ini akan memudahkan transaksi dan pembayaran antar negara dan mendorong kerja sama ekonomi yang lebih luas antara dua negara.
Kesepakatan kedua negara ditandatangani oleh Modi bersama Gubernur Bank Sentral India Shaktikanta Das dengan Presiden UEA Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi.
Nantinya, India dan UEA dapat membangun kerangka untuk transaksi menggunakan rupee dan dirham, sejalan dengan sistem pembayaran yang melibatkan perusahaan switching masing-masing negara, yaitu RuPay dan UEASWITCH.
Langkah tersebut terkait erat dengan aspirasi Modi untuk memperkuat peran rupee di skala global karena India memposisikan dirinya sebagai alternatif China di bidang manufaktur. Sejauh ini, kampanye yang telah dilaksanakan selama setahun itu hanya membuat sedikit kemajuan, Bloomberg News melaporkan awal bulan ini.
Baca Juga : Uni Emirat Arab Investasi Rp1,49 Triliun, Hadirkan Restoran-Restoran Ikonik di Abu Dhabi |
---|
Total volume perdagangan mata uang lokal tercatat sekitar 10 miliar rupee (US$120 juta) sejak proyek dimulai, sedangkan total perdagangan barang India sebesar US$1,2 triliun pada tahun fiskal lalu.
Namun, kesepakatan yang baru ditandatangani tersebut diperkirakan mempermudah aliran keuangan antara kedua negara. UEA adalah sumber lapangan pekerjaan penting bagi orang India di luar negeri dan menyumbang 18 persen dari total pengiriman uang ke negara Asia Selatan pada 2020-21, kedua setelah AS.
Menurut perkiraan Bank Dunia, total pengiriman uang di India pada tahun 2022 mencapai US$111,2 miliar.