Rekomendasi Kemendag Soal Daging Sapi
Lebih lanjut, Aditya mengatakan ada beberapa rekomendasi yang diusulkan. Pertama, kebijakan harga acuan masih diperlukan untuk memberikan referensi atau patokan pemerintah dalam memantau harga di produsen dan konsumen.
Dari sisi pemerintah bisa tahu kapan yang tepat untuk melakukan inetrvensi jika harga telalu tinggi atau harga terlalu rendah di bawah harga acuan.
“Kedua, menyediakan alternatif daging sapi yang murah kepada masyarakat melalui importasi daging sapi/kerbau. Jadi masyarakat yang tidak mampu membeli daging sapi segar di pasaran bisa mengakses daging sapi yang murah,” tuturnya.
Terkait hal ini, pemerintah pun telah memberikan penugasan impor daging sapi dan kerbau kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bulog sebesar Rp100.000 ton dari India dan juga kepada ID Food 100.000 ton dari Brazil. Ke depan, kata Aditya, pemerintah akan membuka importasi lewat swasta seperti yang tertuang dalam PP 11/2023.
“Jadi selama ini, penugasan impor daging untuk stabilisasi harga dilakukan BUMN, tetapi kebijakan yang dilakukan belum efektif karena keterbatasan BUMN. Sehingga stabilisasi harga nanti lebih optimal,” tuturnya.
Ketiga, Aditya mengatakan Kemendag perlu melakukan koordinasi dengan Bapanas dalam hal optimilisasi sosialisasi kepada produsen terkait ketentuan dalam harga acuan. Lalu, koordinasi dengan Bulog atau BUMN di bidang pangan dalam hal pengendalian harga dan serta optimisalisasi BUMD di daerah.