Bisnis.com, JAKARTA - Kisah sukses pascamerger di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan dapat berlanjut setelah resminya penggabungan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) ke dalam Perum DAMRI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo dalam sambutannya pada acara Perayaan Penggabungan Perum PPD ke dalam Perum DAMRI di Jakarta, Senin (19/6/2023).
Tiko menjelaskan, merger Perum PPD dan Perum DAMRI merupakan aksi penggabungan usaha ketiga yang menjadi ranah tanggung jawabnya. Sebelumnya, Kementerian BUMN juga telah melakukan merger pada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dan melebur seluruh bank syariah pelat merah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Dia mengatakan, proses integrasi layanan dan sistem pada Pelindo dan BSI bisa dilakukan dengan efisien dan optimal pascamerger. Tiko menyebutkan, integrasi pada fungsi operasional kedua perusahaan sudha berjalan dengan baik hanya dalam kurun waktu 1 tahun setelah merger.
Seiring dengan hal tersebut, dia juga meminta hal serupa dilakukan oleh DAMRI. Menurutnya, proses integrasi yang cepat akan berimbas positif pada kegiatan operasional hingga kinerja keuangan perusahaan.
"Pesan saya jangan jadikan ini sebagai titik akhir, tetapi titik awal dari proses untuk melakukan integrasi dan percepatan pengembangan ke depan," ujarnya.
Baca Juga
Tiko melanjutkan, merger kedua perusahaan ini diharapkan mempercepat proses integrasi antarmoda transportasi. Menurutnya, integrasi lintas moda transportasi masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap transportasi umum.
Oleh karena itu, dia mengatakan DAMRI dapat bekerjasama dan meningkatkan integrasi multimoda dengan perusahaan moda transportasi lain. DAMRI dapat menjadi akselerator feeding system pada moda transportasi lain seperti bus, kereta api, kereta cepat, MRT, LRT, dan bahkan pesawat udara.
“Selain itu, sebagai national flag carrier dalam industri transprtasi umum berbasis jalan, DAMRI juga diharapkan mampu mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pelayanan berkualitas yang dapat menciptakan multiplier effect di seluruh Indonesia,” ujar Tiko.
Lebih lanjut, Tiko mengatakan Kementerian BUMN juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meningkatkan konektivitas antarmoda. Dia mengatakan integrasi dan pelayanan yang optimal akan memberikan kemudahan bagi masyarakat pengguna transportasi umum.