Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) melalui anak usahanya PT Prospek Duta Sukses terus mengejar penyelesaian proyek apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan. Serah terima atau handover unit kepada konsumen ditargetkan mulai Desember 2024.
Saat ini, proyek apartemen tersebut telah memasuki tahap penutupan atap (topping off) tower pertama pada Rabu (31/5/2023).
Direktur Utama PT Prospek Duta Sukses AH Bimo Suryono mengatakan, dengan telah dilakukannya proses penutupan atap apartemen Antasari Place ini, tahapan selanjutnya, yakni pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) tower pertama.
Proyek Antasari Place ini memiliki dua tower dengan kapasitas 1.600 unit yang tersebar masing-masing 980 unit di tower pertama dan 621 unit di tower kedua. Hingga saat ini, INPP telah menggelontorkan Rp500 miliar dari total nilai investasi proyek Antasari Place senilai Rp2 triliun.
Bimo mengeklaim penyelesaian struktur proyek apartemen Antasari Place tower pertama yang ditandai dengan topping off tersebut selesai lebih cepat 1 bulan dari jadwal yang direncanakan.
Adapun, pekerjaan pembangunan Antasari Place yang memiliki 38 lantai ini dimulai pada Juni 2022. Namun, konstruksi struktur ini tidak termasuk lima lantai ruang bawah tanah (basement) yang telah terbangun sebelum pengambilalihan PDS oleh INPP.
Baca Juga
“Ini lebih cepat dari yang seharusnya bulan Juni sehingga jadwal serah terima unit kepada konsumen nantinya juga bisa dilakukan lebih cepat dari waktu yang ditentukan sebagai kewajiban kami dalam memenuhi keputusan. Target kami melakukan serah terima unit apartemen kepada konsumen pada mulai Desember 2024. Sekarang kami melakukan finishing tower pertama yang memiliki ketinggian 38 lantai,” ujarnya, Rabu (31/5/2023).
Sebelum diambil alih oleh INPP pada 2021 lalu, apartemen Antasari Place yang sebelumnya bernama Antasari 45 ini merupakan proyek yang pernah mangkrak. Pada awalnya, proyek ini mulai dipasarkan pada 2014 dan dijanjikan rampung serah terima unit pada 2017. Sayangnya, proyek tersebut mangkrak selama 8 tahun hingga awal 2022.
Mangkraknya proyek apartemen kala itu memunculkan sebuah perjanjian perdamaian. Perjanjian ini merujuk putusan pengesahan perdamaian oleh pengadilan atas persetujuan antara debitur dengan kreditur.
Pengesahan perdamaian telah diatur dalam Putusan Pengesahan Perdamaian (homologasi) sebagaimana Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 140/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 16 Maret 2021 yang mengatur hak serta kewajiban baru baik untuk pengembang dan juga kreditor.
Menurut Bimo, seluruh pekerjaan itu sesuai dengan perjanjian perdamaian (homologasi) dengan para konsumen yang telah membeli sebelum INPP dan manajemen PDS baru mengambil alih proyek tersebut.
“Kami akan menyelesaikan apa yang sudah disepakati dalam homologasi,” katanya.
